Jadwal Imsakiyah Ramadan: Panduan Waktu Buka Puasa untuk Denpasar dan Wilayah Bali, 24 Maret 2025
Jadwal Imsakiyah Ramadan: Panduan Waktu Buka Puasa untuk Denpasar dan Wilayah Bali, 24 Maret 2025
Umat Muslim di Denpasar dan seluruh Bali bersiap menyambut waktu berbuka puasa pada hari ke-24 Ramadan 1446 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 24 Maret 2025. Mengetahui jadwal imsakiyah, khususnya waktu magrib, menjadi krusial agar ibadah puasa dapat ditunaikan dengan sempurna dan tepat waktu.
Berikut adalah informasi lengkap mengenai jadwal imsakiyah dan waktu berbuka puasa untuk beberapa wilayah di Bali, berdasarkan data resmi dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia:
- Kota Denpasar
- Magrib: 18:31 WITA
- Isya: 19:40 WITA
- Kabupaten Bangli
- Magrib: 18:31 WITA
- Isya: 19:40 WITA
- Kabupaten Karangasem
- Magrib: 18:30 WITA
- Isya: 19:39 WITA
Keutamaan Berdoa Saat Berbuka Puasa
Selain sebagai penanda berakhirnya ibadah puasa, waktu berbuka juga merupakan momen istimewa di mana doa-doa memiliki potensi besar untuk dikabulkan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa saat berbuka puasa, memohon ampunan, keberkahan, dan segala kebaikan kepada Allah SWT. Berikut adalah dua versi doa berbuka puasa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat:
-
Doa Pertama
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah
Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah." (HR Abu Daud)
-
Doa Kedua
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih." (HR Bukhari dan Muslim)
Ustadz Adi Hidayat menyarankan untuk menggabungkan kedua doa tersebut saat berbuka. Doa Dzahabazh zhoma'u dibaca sebagai pembuka, kemudian dilanjutkan dengan doa Allahumma laka shumtu. Doa Dzahabazh zhoma'u sebaiknya dibaca setelah membatalkan puasa, sesuai dengan maknanya yang menggambarkan hilangnya dahaga setelah minum.
Dengan mengetahui jadwal imsakiyah yang tepat dan mengamalkan doa-doa yang dianjurkan, diharapkan ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah dapat dijalankan dengan khusyuk dan penuh keberkahan.