Sentimen Positif Danantara Redam Volatilitas IHSG: Rosan Roeslani Optimis Tren Berlanjut

IHSG Berbalik Arah Pasca-Pengumuman Danantara

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami penurunan tajam di awal perdagangan Senin (24/3/2025), namun berhasil memangkas kerugian dan berbalik arah setelah pengumuman terkait Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan optimisme bahwa tren positif ini akan berlanjut.

"Tadi pagi memang sempat ada penurunan, tetapi setelah pengumuman Danantara, indeks justru menunjukkan kenaikan. Silakan dicek langsung," ujar Rosan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta. Ia menambahkan, pengumuman struktur organisasi dan strategi investasi Danantara telah memberikan sentimen positif bagi pasar.

Menurut Rosan, pergerakan IHSG mencerminkan kepercayaan investor terhadap Danantara. "Tadi saya mendapat laporan bahwa penurunan yang sempat mencapai 200 hingga 300 poin, kini terpangkas signifikan menjadi hanya sekitar 80 poin. Ini indikasi yang baik," jelasnya.

Analisis Pasar: Faktor Eksternal dan Internal Mempengaruhi IHSG

Sebelumnya, IHSG memang dibuka dengan pelemahan yang cukup dalam. Pada sesi pertama perdagangan, indeks terkoreksi 2,30 persen atau 143,96 poin ke level 6.114,21. Tekanan terhadap IHSG dipicu oleh kombinasi faktor eksternal dan internal.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa sentimen negatif dari eksternal berasal dari kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif Amerika Serikat. "Bursa regional Asia cenderung melemah karena potensi penerapan tarif resiprokal oleh AS," kata Nico dalam risetnya.

Pasar juga mencermati perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China. Sinyal fleksibilitas dari Presiden AS Donald Trump dan rencana pertemuan antara Menteri Perdagangan AS dengan perwakilan China memberikan harapan akan solusi yang konstruktif.

Dari sisi internal, Nico menyoroti beberapa faktor yang membebani IHSG, antara lain:

  • Pelemahan daya beli masyarakat: Konsumsi rumah tangga yang melambat menjadi perhatian utama.
  • Gelombang PHK: Pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor menambah tekanan pada ekonomi domestik.
  • Aksi jual asing: Investor asing cenderung mengurangi posisi mereka di pasar saham Indonesia.

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (outflow) sebesar Rp 4,25 triliun dari pasar keuangan lokal selama periode 17-20 Maret 2025. Hal ini semakin memperberat tekanan terhadap IHSG.

Menjelang libur panjang Idul Fitri, aksi ambil untung (profit taking) juga lazim terjadi. Investor cenderung merealisasikan keuntungan sebelum pasar memasuki periode libur. Selain itu, demonstrasi terkait pengesahan UU TNI dan kekhawatiran mengenai pembentukan Danantara juga turut mempengaruhi sentimen pasar.

Sektor Saham yang Bergerak

Pada sesi pertama perdagangan, beberapa saham mencatatkan kenaikan tertinggi (top gainers), di antaranya:

  • HITS
  • JGLE
  • POLU
  • UVCR
  • TARA

Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar (top losers) adalah:

  • BINO
  • FORU
  • MSIN
  • WINE
  • BIMA

Dengan pengumuman Danantara yang diharapkan dapat menjadi katalis positif, pasar akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menentukan arah pergerakan IHSG selanjutnya.