Volatilitas Pasar Saham: Danantara Ungkap Faktor Penentu di Balik Penurunan IHSG

Volatilitas Pasar Saham: Danantara Ungkap Faktor Penentu di Balik Penurunan IHSG

Jakarta, [Tanggal] - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada sesi perdagangan hari ini, memicu kekhawatiran di kalangan investor. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan pengumuman susunan pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah lembaga yang memiliki peran strategis dalam pengelolaan aset negara. Pada sesi pertama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di 5.967,1.

Menanggapi volatilitas pasar ini, CEO Danantara, Rosan Roeslani, memberikan klarifikasi dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Graha Cimb Niaga, Jakarta Selatan. Rosan menekankan bahwa penurunan IHSG merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor kompleks, dan tidak semata-mata disebabkan oleh pembentukan Danantara. Ia menegaskan bahwa fundamental perusahaan-perusahaan domestik, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), berada dalam kondisi yang solid.

"Penurunan IHSG selalu dikaitkan dengan Danantara, padahal ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Yang terpenting, fundamental perusahaan-perusahaan dalam negeri kita, terutama BUMN, dalam kondisi baik. Ini bukan hanya standar kita, tapi juga standar internasional," ujar Rosan.

Rosan Roeslani tetap optimistis dengan prospek pasar saham Indonesia dalam jangka menengah hingga panjang. Dia meyakini bahwa pasar akan pulih dan mencatatkan pertumbuhan positif seiring waktu.

Optimisme dan Strategi Penguatan Fundamental

Senada dengan Rosan, Chief Operational Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, juga menambahkan bahwa penurunan IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen pasar global. Namun, ia menegaskan bahwa fokus utama Danantara adalah memperkuat fundamental perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pengelolaan mereka.

"Tugas utama kami adalah membangun fundamental perusahaan yang baik. Ada sentimen-sentimen global yang mempengaruhi pasar, tetapi yang terpenting adalah memastikan perusahaan-perusahaan kita dalam kondisi yang sangat baik," kata Dony.

Dony Oskaria menjelaskan bahwa dengan pengelolaan aset BUMN oleh Danantara, diharapkan akan terjadi peningkatan transparansi, tata kelola yang lebih baik, dan tinjauan terhadap model bisnis. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat fundamental perusahaan dan memberikan dampak positif bagi pasar saham.

"Kami berharap dengan masuknya perusahaan-perusahaan BUMN ke Danantara, kami dapat meningkatkan transparansi, menjalankan tata kelola dengan lebih baik, dan meninjau model bisnis. Dengan perkuatan fundamental ini, kami yakin pasar akan merespons secara positif di masa depan," pungkas Dony.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan dalam konferensi pers:

  • Penurunan IHSG dipengaruhi banyak faktor: Tidak hanya pembentukan Danantara.
  • Fundamental perusahaan domestik kuat: Terutama BUMN.
  • Optimisme jangka menengah-panjang: Pasar saham diyakini akan pulih.
  • Fokus pada penguatan fundamental: Melalui transparansi dan tata kelola yang baik.
  • Dampak positif bagi pasar: Diharapkan dari pengelolaan aset BUMN oleh Danantara.

Dengan strategi yang jelas dan fokus pada penguatan fundamental, Danantara berupaya untuk memberikan kontribusi positif bagi stabilitas dan pertumbuhan pasar saham Indonesia.