Komisi III DPR Desak Penyelidikan Tuntas Dugaan Keterlibatan Oknum dalam Judi Sabung Ayam Way Kanan Pasca-Penembakan Polisi
Komisi III DPR RI Minta Usut Tuntas Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke Oknum Aparat di Way Kanan
Komisi III DPR RI mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan praktik perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung, yang diduga melibatkan oknum aparat. Desakan ini muncul seiring dengan indikasi adanya oknum polisi yang membekingi dan menerima setoran dari aktivitas ilegal tersebut, yang bahkan disinyalir melibatkan oknum TNI.
"Semua bentuk pelanggaran hukum harus ditindak tegas dan diusut sampai tuntas, termasuk kasus sabung ayam ini. Siapa saja yang terlibat, siapa yang menjadi beking, dan siapa yang menerima aliran dana ilegal, semuanya harus diungkap," tegas Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, di Gedung DPR RI, Senin (24/3/2025).
Meski demikian, Habiburokhman menekankan pentingnya memprioritaskan pengusutan kasus pembunuhan tiga anggota polisi yang terjadi saat hendak menindak praktik sabung ayam tersebut. Menurutnya, pengungkapan kasus pembunuhan ini merupakan prioritas utama mengingat dampaknya terhadap kemanusiaan.
"Yang terpenting dan menjadi prioritas saat ini adalah mengungkap kasus pembunuhan. Identitas pelaku harus segera diungkap dan diproses hukum," imbuhnya.
Habiburokhman menambahkan bahwa pengakuan seorang prajurit TNI sebagai pelaku penembakan seharusnya mempercepat proses investigasi. Ia meminta agar pemeriksaan terhadap terduga pelaku tidak ditunda-tunda, mengingat keluarga korban yang menantikan kepastian hukum.
"Sudah ada pengakuan dari oknum TNI, jadi jangan berlarut-larut. Keluarga korban berhak mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini," tandasnya.
Perkembangan Kasus Penembakan dan Keterlibatan Oknum TNI
Lima hari pasca-penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, dua oknum TNI dengan pangkat Peltu L dan Kopka B masih berstatus sebagai saksi. Keduanya diduga terlibat dalam insiden yang terjadi pada Senin (17/3/2025).
Komandan Korem 043 Garuda Hitam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, mengonfirmasi bahwa status kedua oknum tersebut masih sebagai saksi karena penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif untuk mengumpulkan bukti-bukti yang cukup.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II Sriwijaya, Kolonel Eko Siregar, belum memberikan tanggapan terkait perkembangan penyelidikan kasus ini.
Temuan Kompolnas di Lokasi Kejadian
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelumnya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan indikasi kuat bahwa pelaku penembakan bukan berasal dari kalangan sipil. Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menjelaskan bahwa luka tembak yang mengenai kepala dan dada korban menunjukkan keahlian khusus yang tidak mungkin dimiliki oleh warga sipil biasa.
Dengan adanya temuan ini, Kompolnas mendesak agar penyelidikan difokuskan pada pihak-pihak yang memiliki kemampuan menembak profesional, termasuk aparat keamanan.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menuntut penanganan yang transparan dan akuntabel dari seluruh pihak terkait. Masyarakat berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan semua pihak yang terlibat, baik dalam kasus pembunuhan maupun praktik perjudian ilegal, dapat dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku.