Surplus Beras Nasional Capai 2,5 Juta Ton: Pemerintah Pastikan Ketersediaan hingga Lebaran
Surplus Beras Nasional dan Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran
Indonesia mengalami surplus beras signifikan sebesar 2,5 juta ton selama periode Januari-April 2025, menurut data yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Angka ini menandai produksi beras tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sebuah capaian yang patut diapresiasi di tengah dinamika pasar pangan global. Zulhas, saat meninjau langsung kondisi pasar di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat pada Rabu (5/3), menyatakan optimisme terhadap ketersediaan beras hingga menjelang perayaan Lebaran. Pernyataan tersebut didasari oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produksi beras mencapai 13,95 juta ton selama periode tersebut, angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Zulhas menekankan pentingnya informasi ini untuk menenangkan keresahan masyarakat terkait ketersediaan beras.
Data BPS menunjukkan tren peningkatan produksi beras secara signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Produksi beras pada periode Januari-April:
- 2019: 13,63 juta ton
- 2020: 11,52 juta ton
- 2021: 13,58 juta ton
- 2022: 13,71 juta ton
- 2023: 12,98 juta ton
- 2024: 11,07 juta ton
- 2025: 13,95 juta ton
Meskipun surplus beras tercatat melimpah, pantauan di Pasar Johar Baru menunjukkan harga beras masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Beras medium dijual dengan harga Rp 15.000/kg, melebihi HET sebesar Rp 12.500/kg, sementara beras premium mencapai Rp 18.000/kg, jauh di atas HET beras medium yang ditetapkan sebesar Rp 14.900/kg. Mengenai disparitas harga ini, Zulhas memberikan tanggapan dan solusi konkrit. Ia memastikan pemerintah akan segera menggelontorkan pasokan beras bersubsidi ke pasaran untuk menekan harga dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat. Langkah ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga beras di pasaran dan memastikan pasokan mencukupi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang Lebaran.
Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan pengawasan distribusi beras untuk mencegah praktik monopoli dan memastikan pendistribusian beras subsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan. Komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional. Dengan surplus yang signifikan dan langkah-langkah strategis yang diambil, pemerintah berupaya untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya menjelang momen penting seperti Lebaran.