Perkuat Pertahanan Siber Nasional, Pemerintah Gandeng Mitra Tingkatkan Keamanan Perangkat Lunak

Pemerintah Tingkatkan Keamanan Siber dengan Penggunaan Perangkat Lunak Berlisensi

Jakarta - Pemerintah Indonesia semakin serius dalam memperkuat pertahanan siber nasional dengan menggandeng mitra strategis untuk meningkatkan keamanan perangkat lunak yang digunakan di berbagai lembaga pemerintahan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ancaman siber yang semakin kompleks dan meningkat, yang dapat mengganggu operasional dan membahayakan data sensitif.

PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI), sebagai mitra resmi Microsoft, berperan aktif dalam mendukung upaya ini dengan mendistribusikan ribuan unit perangkat Windows 11 Pro yang dilengkapi dengan perangkat lunak Microsoft asli dan berlisensi lengkap. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen SMI untuk mendorong transformasi digital yang aman dan efisien di sektor pemerintahan.

Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi dengan Microsoft dalam memperkuat infrastruktur digital instansi pemerintah. "Penerapan Windows 11 Pro yang didukung oleh perangkat lunak Microsoft asli bukan hanya soal peningkatan kinerja, melainkan juga upaya memperkokoh sistem kritis dari ancaman keamanan siber," ujarnya.

Lisa Halim, Microsoft DPS Sales Lead untuk Asia Pasifik, menyambut baik upaya SMI dalam menyoroti peran penting perangkat lunak asli. "Windows 11 Pro menawarkan langkah keamanan canggih, manajemen yang lebih terintegrasi, serta produktivitas yang ditingkatkan dengan kecerdasan buatan," tambahnya.

Mengapa Perangkat Lunak Asli Penting?

Penggunaan perangkat lunak asli sangat penting untuk menjaga keamanan dan stabilitas sistem komputer. Perangkat lunak bajakan sering kali mengandung malware atau kode berbahaya yang dapat merusak sistem, mencuri data, atau bahkan memberikan akses tidak sah kepada pihak ketiga. Selain itu, perangkat lunak asli selalu mendapatkan pembaruan keamanan terbaru dari pengembang, yang membantu melindungi sistem dari ancaman siber yang terus berkembang.

Langkah strategis ini juga sejalan dengan berakhirnya dukungan untuk Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Transisi ke Windows 11 Pro tidak hanya memastikan keamanan sistem, tetapi juga memberikan efisiensi operasional dan manfaat ekonomi. Studi Forrester menunjukkan bahwa organisasi yang beralih ke Windows 11 Pro dapat meraih pengembalian investasi yang signifikan dalam beberapa tahun.

Fitur Keamanan Windows 11 Pro

Windows 11 Pro dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan canggih, antara lain:

  • Windows Hello: Autentikasi biometrik yang aman dan mudah digunakan.
  • Enkripsi Perangkat: Melindungi data sensitif dengan mengenkripsi seluruh perangkat.
  • Keamanan Berbasis Virtualisasi (VBS): Meningkatkan keamanan sistem dengan mengisolasi bagian-bagian penting dari sistem operasi.
  • Integritas Kode yang Dilindungi Hypervisor (HVCI): Mencegah malware memodifikasi kode sistem.
  • Secure Boot: Memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang tepercaya yang dapat dijalankan saat sistem di-boot.

Dengan standar perlindungan yang lebih ketat, instansi pemerintah dapat mengurangi risiko serangan siber serta menjaga keamanan data publik.

SMI menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi digital nasional dengan menyediakan solusi perangkat lunak asli yang melindungi dan meningkatkan efisiensi institusi pemerintah.

"Saat Indonesia bergerak menuju masa depan yang lebih aman secara digital, inilah saat yang tepat untuk bertransformasi. Dengan memanfaatkan Windows 11 Pro, instansi pemerintah dapat secara proaktif melindungi operasional mereka serta mengoptimalkan efisiensi," tutup Lie Heng.