Pemprov Banten Percepat Pembangunan Empat SMK Mandiri untuk Tingkatkan Akses Pendidikan Vokasi

Pemerintah Provinsi Banten menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan vokasi dengan berencana mempercepat pembangunan empat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang saat ini masih menumpang di fasilitas Sekolah Menengah Pertama (SMP). Langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk menyediakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan representatif bagi siswa SMK, serta untuk mendukung pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.

Gubernur Banten, Andra Soni, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini saat melakukan kunjungan ke SMKN 17 Pandeglang, salah satu SMK yang masih berbagi fasilitas dengan SMPN 3 Cigeulis. Beliau menyatakan bahwa pembangunan gedung baru bagi keempat SMK tersebut menjadi prioritas utama pemerintah provinsi.

"Ada empat SMK yang menjadi tanggung jawab provinsi, khususnya di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, yang hingga kini belum memiliki bangunan sendiri," ujar Gubernur Andra Soni. "Anggaran untuk pembangunan ini sebenarnya sudah dialokasikan sejak tahun 2021, ketika saya masih menjabat sebagai Ketua DPRD, namun terkendala dalam proses eksekusi."

Fokus utama saat ini adalah memastikan bahwa proses pembangunan dapat segera dimulai pada tahun berjalan. Gubernur menekankan pentingnya penyelesaian administrasi lahan sebagai kunci utama dalam mempercepat realisasi proyek ini. Menurutnya, permasalahan status lahan menjadi penyebab utama penundaan pembangunan selama ini. Pemerintah Provinsi Banten bertekad untuk memastikan bahwa seluruh aspek legalitas lahan telah terpenuhi sebelum memulai konstruksi.

Berikut adalah daftar SMK yang akan segera dibangunkan gedung baru:

  • SMKN 17 Pandeglang (Saat ini menumpang di SMPN 3 Cigeulis)
  • SMKN 15 Pandeglang
  • SMKN 1 Cihara
  • SMKN 1 Cihara (Perlu verifikasi, kemungkinan duplikasi atau kesalahan nama)

SMKN 17 Pandeglang, sebagai contoh, saat ini memiliki tiga kelas jurusan pertanian dengan sekitar 60 siswa yang harus berbagi fasilitas dengan siswa SMPN 3 Cigeulis. Kondisi ini tentu kurang ideal untuk proses belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu, pembangunan gedung baru menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih representatif dan mendukung pengembangan keterampilan siswa.

Selain penyelesaian administrasi lahan, Pemerintah Provinsi Banten juga melakukan kajian mendalam terkait lokasi strategis untuk pembangunan SMKN 17 Pandeglang. Gubernur Andra Soni menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor aksesibilitas dan potensi jumlah siswa yang akan bersekolah di lokasi baru tersebut. Studi kelayakan (FS) akan menjadi dasar utama dalam menentukan lokasi yang paling ideal.

"Lokasi sekolah harus strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, hasil studi kelayakan akan menjadi acuan dalam menentukan lokasi yang paling tepat," jelas Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur Andra Soni menjelaskan bahwa pembangunan SMK baru ini merupakan bagian dari upaya untuk merespons kebutuhan pendidikan di wilayah-wilayah terpencil. Dengan menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, diharapkan minat anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK akan semakin meningkat.

"Ini adalah wilayah paling ujung kita. Bukan berarti minat kurang, tapi kita tidak membangun fasilitas sekolah. PR kita adalah bagaimana kita bisa merespons, salah satunya agar anak-anak bisa sekolah," pungkasnya.

Pembangunan empat SMK mandiri ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret dalam meningkatkan akses pendidikan vokasi di Provinsi Banten, serta memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja.