Indonesia Berpartisipasi Aktif dalam Uji Klinis Fase 3 Vaksin TB M72: Harapan Baru Eliminasi TBC 2030

Indonesia Berpartisipasi Aktif dalam Uji Klinis Fase 3 Vaksin TB M72: Harapan Baru Eliminasi TBC 2030

Indonesia mengambil langkah signifikan dalam upaya global memberantas tuberkulosis (TBC) dengan berpartisipasi aktif dalam uji klinis fase 3 vaksin TB baru, M72. Keterlibatan ini sangat krusial mengingat Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua dunia dalam jumlah kasus TBC, dengan estimasi mencapai 1.090.000 kasus.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan komitmennya untuk menyediakan vaksin ini secara gratis kepada masyarakat jika terbukti efektif. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030, baik dalam skala nasional maupun global.

"Ini salah satu komitmen dari pimpinan saat ini, bahwa vaksin TB ini akan masuk dalam program pemerintah. Karena kita serius ingin melakukan eliminasi TB tahun 2030 dan mencapai target nasional maupun global," ujar Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, dr. Ina Agustina Isturini, MKM.

Progres Uji Klinis Vaksin M72

Saat ini, penelitian vaksin TB M72 telah memasuki fase 3 uji klinis, fase penentuan yang melibatkan ribuan partisipan. Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K), Peneliti Utama Nasional Vaksin TB, memperkirakan vaksin ini berpotensi tersedia pada akhir tahun 2028 jika semua tahapan uji klinis berjalan lancar. Uji klinis fase 3 ini melibatkan kolaborasi berbagai institusi terkemuka di Indonesia, termasuk:

  • Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia
  • FK Universitas Padjadjaran
  • RS Persahabatan
  • RS Universitas Indonesia
  • RS Islam Jakarta Cempaka Putih

Hingga saat ini, 1.839 orang telah berpartisipasi dalam penelitian ini, mendekati target 2.000 partisipan.

M72: Salah Satu Kandidat Vaksin TB Terdepan

Dari 15 kandidat vaksin TB yang saat ini sedang diteliti secara global, M72 termasuk salah satu yang paling menjanjikan. Vaksin ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam uji klinis fase sebelumnya. Bersama dengan Indonesia, negara-negara lain seperti Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi juga turut serta dalam penelitian vaksin ini.

Data dari uji klinis fase 2b menunjukkan bahwa vaksin M72 memberikan perlindungan hingga 50-54 persen terhadap TBC. Para peneliti berharap efikasi vaksin ini dapat meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah subjek penelitian dalam uji klinis fase 3.

"Kita mengharapkan sih lebih dari itu. Tapi ketentuan WHO kalau efikasi sudah melewati batas 50 persen itu sudah memenuhi syarat, sudah cukup bagus artinya," kata Prof. Erlina.

Mengapa Vaksin TB Baru Dibutuhkan?

Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) yang saat ini digunakan secara luas, memiliki keterbatasan dalam memberikan perlindungan yang efektif pada remaja dan orang dewasa. Selain itu, vaksin BCG telah berusia lebih dari satu abad, sehingga pengembangan vaksin baru yang lebih efektif menjadi sangat penting.

"BCG ini sudah ada lebih dari 100 tahun lalu, ditemukan tahun 1921, dan ternyata di dunia kasus TB itu nggak habis-habis dan bahkan meningkat di tahun-tahun tertentu. Ini menunjukkan bahwa vaksin itu tidak cukup efektif ketika masuk dewasa," jelas Prof. Erlina.

Meski demikian, Prof. Erlina menekankan bahwa vaksin BCG tetap efektif dalam mencegah TBC pada anak-anak dan mengurangi tingkat keparahan infeksi jika terjadi. Oleh karena itu, ia mengimbau para orang tua untuk tetap memberikan vaksin BCG kepada anak-anak mereka sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Harapan untuk Masa Depan Pemberantasan TBC

Kemenkes berharap bahwa kehadiran vaksin M72 dapat menjadi solusi untuk menekan insidensi TBC di Indonesia secara signifikan. Targetnya adalah menurunkan insidensi dari 388 per 100 ribu kasus pada tahun 2024 menjadi 65 per 100 ribu kasus pada tahun 2030. Selain itu, diharapkan angka kematian akibat TBC juga dapat berkurang.

"Diharapkan dengan adanya vaksin TB, insidensi akan turun tahun di tahun 2030. Kematian turun dari 49 per 100 ribu menjadi 6 per 100 ribu penduduk. Jadi vaksin ini menjadi harapan yang luar biasa untuk bisa secara jangka panjang menurunkan kasus TB di Indonesia," pungkas dr. Ina.

Dengan partisipasi aktif dalam uji klinis vaksin M72 dan komitmen untuk menyediakan vaksin secara gratis, Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam memberantas TBC dan mencapai target eliminasi pada tahun 2030.