Gelombang Penangkapan Jurnalis Warnai Aksi Protes Penahanan Wali Kota Istanbul
Penangkapan Jurnalis Saat Meliput Aksi Protes Imamoglu
Gelombang penangkapan terhadap jurnalis yang tengah meliput demonstrasi terkait penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, oleh otoritas Turki, telah memicu kecaman luas. Sembilan wartawan dilaporkan ditahan saat melakukan peliputan aksi unjuk rasa yang berlangsung di berbagai kota di Turki sejak pekan lalu.
Persatuan Jurnalis Turki (TGS) mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden ini. Dalam pernyataan resminya yang dipublikasikan melalui media sosial X, TGS menyatakan bahwa alasan penangkapan para jurnalis tersebut masih belum jelas. Di antara mereka yang ditangkap, terdapat seorang fotografer dari kantor berita Agence France-Presse (AFP), meskipun identitasnya belum diungkapkan secara resmi ke publik.
Penangkapan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan politik di Turki, menyusul penahanan Ekrem Imamoglu, tokoh oposisi utama yang berpotensi menjadi rival kuat bagi Presiden Recep Tayyip Erdogan. Imamoglu ditahan sejak Rabu (19/3) pekan lalu, dan pada Minggu (23/3), pengadilan secara resmi memerintahkan penahanannya sambil menunggu proses persidangan atas dakwaan korupsi yang diajukan terhadapnya.
Aksi Protes Meluas dan Seruan Pembebasan Imamoglu
Penahanan Imamoglu telah memicu gelombang demonstrasi di seluruh Turki, yang disebut-sebut sebagai aksi protes terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir. Meskipun larangan berkumpul di tempat umum masih berlaku di banyak kota, ribuan orang turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap tindakan pemerintah.
Aksi unjuk rasa, yang sebagian besar berlangsung damai, telah memasuki malam kelima berturut-turut pada Minggu (23/3). Partai Rakyat Republik (CHP), partai oposisi utama, secara terbuka menyerukan demonstrasi untuk memprotes keputusan pengadilan terhadap Imamoglu, yang mereka anggap sebagai tindakan yang bermotif politik dan tidak demokratis.
Pemerintah Turki membantah tudingan bahwa penyelidikan terhadap Imamoglu bermotif politik, dan menegaskan bahwa sistem peradilan di negara tersebut bersifat independen. Namun, bantahan ini gagal meredakan kemarahan publik dan kekhawatiran internasional mengenai independensi lembaga peradilan di Turki.
Respons Imamoglu dan Seruan Aksi Nasional
Imamoglu sendiri telah menolak semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya, menyebutnya sebagai "tuduhan dan fitnah yang tidak terbayangkan." Ia juga menyerukan aksi protes besar-besaran di seluruh negeri untuk menentang penahanannya. Sementara itu, pemimpin CHP, Ozgur Ozel, dalam pidatonya di hadapan para demonstran di Istanbul pada Minggu (23/3), menyatakan bahwa aksi protes akan terus berlanjut hingga Imamoglu dibebaskan.
Situasi ini semakin memperburuk polarisasi politik di Turki dan menimbulkan pertanyaan serius tentang kebebasan pers dan supremasi hukum di negara tersebut. Penangkapan jurnalis yang meliput aksi protes hanya memperburuk keadaan dan memicu kekhawatiran akan potensi tindakan keras lebih lanjut terhadap perbedaan pendapat.
Poin-poin penting dalam berita:
- Penangkapan sembilan jurnalis saat meliput aksi protes penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.
- Persatuan Jurnalis Turki (TGS) mengungkapkan keprihatinan atas penangkapan tersebut.
- Penahanan Imamoglu memicu demonstrasi terbesar di Turki dalam lebih dari satu dekade terakhir.
- Partai Rakyat Republik (CHP) menyerukan demonstrasi memprotes keputusan pengadilan terhadap Imamoglu.
- Pemerintah Turki membantah bahwa penyelidikan terhadap Imamoglu bermotif politik.
- Imamoglu menyerukan aksi protes besar-besaran secara nasional.
- Pemimpin CHP menyatakan bahwa aksi protes akan terus berlanjut hingga Imamoglu dibebaskan.