Operasi SAR Dilanjutkan: Harapan Baru Temukan ABK LCT SJP 168 A yang Hilang di Halmahera Selatan
Operasi SAR Kembali Digelar Usai Penemuan Bangkai LCT SJP 168 A
Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) untuk empat anak buah kapal (ABK) LCT SJP 168 A yang hilang di perairan Halmahera Selatan kembali diaktifkan. Keputusan ini diambil setelah bangkai kapal yang dicari dipastikan sebagai LCT SJP 168 A, ditemukan di perairan Desa Bokimiake, Kecamatan Kayoa Barat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, menyatakan bahwa pembukaan kembali operasi SAR ini merupakan respons atas permintaan dari pihak perusahaan pemilik kapal dan keluarga korban. Keyakinan bahwa masih ada korban yang terjebak di dalam kapal menjadi dasar utama pertimbangan.
"Sesuai koordinasi dan permintaan dari pihak perusahaan kapal, serta keluarga korban yang meyakini ada korban yang terjebak di dalam kapal, maka operasi SAR dibuka kembali," ujar Iwan Ramdani.
Tantangan Cuaca dan Kondisi Bawah Laut
Operasi SAR yang dimulai pada Jumat (21/3/2025) sempat tertunda akibat cuaca buruk. Tim SAR gabungan baru dapat diterjunkan pada Minggu (23/3/2025) dan tiba di lokasi pada Senin (24/3/2025) dini hari. Tim penyelam segera melakukan pencarian di dalam badan kapal LCT SJP 168 A.
Namun, hingga saat ini, pencarian di bawah air belum membuahkan hasil. Kondisi cuaca di lokasi, dengan arus dan angin kencang, serta jarak pandang yang terbatas di bawah laut, menjadi kendala utama.
"Kendala kondisi cuaca di lapangan, di mana arus dan angin kencang, serta jarak pandang yang terbatas di bawah laut," terang Iwan.
Selain penyelaman, tim SAR juga melakukan penyisiran di permukaan air di sepanjang pesisir pantai Desa Bokimiake menggunakan perahu karet dan longboat milik warga setempat. Upaya ini dilakukan untuk memperluas area pencarian dan meningkatkan peluang penemuan korban.
Kronologi Kejadian dan Identitas Korban
LCT SJP 168 A dilaporkan tenggelam pada Jumat (14/3/2025) saat berlayar dari Buli, Halmahera Timur, menuju Bitung, Sulawesi Utara. Kapal ikan tuna KM Mirza yang melintas di sekitar lokasi berhasil mengevakuasi empat ABK ke Pulau Tifure. Namun, empat ABK lainnya dinyatakan hilang.
Operasi pencarian awal selama tujuh hari tidak membuahkan hasil, dan Basarnas Ternate sempat menutup operasi SAR pada Kamis (20/3/2025). Namun, dengan ditemukannya bangkai kapal dan harapan keluarga, operasi SAR kembali diaktifkan.
Berikut adalah identitas empat ABK yang masih belum ditemukan:
- Muh Mufly (Mualim I)
- Baharuddin Zamani (KKM)
- Zuber (Juru Minyak)
- M Sapri Pammu (Juru Masak)
Operasi SAR pencarian empat ABK kapal LCT SJP 168 A akan dilanjutkan kembali pada Selasa (25/3/2025). Tim SAR akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan para korban, dengan mempertimbangkan segala faktor dan kendala di lapangan. Keluarga korban dan pihak perusahaan kapal berharap agar operasi SAR kali ini dapat membuahkan hasil dan membawa titik terang bagi nasib para ABK yang hilang.
Fokus Pencarian
Fokus pencarian saat ini tertuju pada area di sekitar bangkai kapal dan sepanjang garis pantai, dengan harapan para ABK yang hilang dapat segera ditemukan. Tim SAR gabungan terus berkoordinasi dan meningkatkan upaya pencarian, dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat.