Arus Mudik Lebih Awal: Ribuan Pemudik Tiba di Medan dengan KM Kelud, Antisipasi Lonjakan Dipersiapkan
Arus Mudik Lebaran 2025: Ribuan Penumpang Padati Pelabuhan Belawan
Medan, Sumatera Utara - Ribuan pemudik yang menggunakan jasa transportasi laut mulai memadati Pelabuhan Belawan, Medan. Kedatangan KM Kelud dari Batam pada Senin (24/3/2025) dengan membawa 3.565 penumpang menandai dimulainya arus mudik lebih awal menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Fenomena mudik lebih awal ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk keinginan untuk menghindari kepadatan arus mudik dan memanfaatkan fleksibilitas bekerja dari mana saja (Work From Anywhere/WFA) yang memungkinkan pemudik untuk berangkat lebih awal. Siti Widiya (50), salah seorang pemudik asal Binjai, mengaku sudah tiga tahun tidak dapat pulang kampung karena masalah biaya. Ia memilih kapal laut karena tarifnya yang lebih terjangkau dan memungkinkan membawa lebih banyak barang bawaan.
"Akhirnya mudik ya, udah tiga tahun enggak pulang ke Binjai," ungkap Siti.
Hal senada diungkapkan oleh Hamdi, warga Kutacane yang bekerja di Batam. Ia memilih mudik lebih awal untuk menghindari lonjakan penumpang dan menikmati perjalanan laut yang lebih nyaman.
"Tiap tahun mudik, ini mau ke Kutacane. Udah masuk tahun ke-7 lah karena kerja di sana (Batam). Senang naik kapal laut ya selain murah, terus juga bisa dapat teman juga," kata Hamdi.
Antisipasi Lonjakan Penumpang
Menanggapi peningkatan jumlah penumpang, Plt Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Marganda Lamhot Asi Sihite, menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menyiapkan penambahan armada.
"Hari ini Kapal Kelud tiba dari Pelabuhan Batam mengangkat 3565 orang dan direncanakan (kapal) kembali ke Batam pada pukul 20.00 WIB. Direncanakan ada penambahan (kapal) untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yaitu dari KM Nggapulu," jelas Marganda.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelni (Persero), Tri Andayani, memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 26 Maret dan puncak arus balik pada tanggal 7 April. Lonjakan penumpang sudah mulai terlihat sejak akhir pekan lalu, dipicu oleh kebijakan WFA yang memungkinkan masyarakat untuk mudik lebih awal.
"Puncak arus mudik kita prediksi di tanggal 26 Maret dan puncak arus balik itu di tanggal 7 April. Kita bisa melihat dari total penumpang yang meningkat karena ini pengaruh dari WFA sudah berlaku hari ini. Sehingga hari Jumat lalu itu terakhir orang bekerja ya, sehingga lonjakan penumpang mulai terjadi pada Sabtu lalu, jadi sudah meningkat," papar Tri.
Persiapan Armada dan Mudik Gratis
Pelni telah melakukan persiapan matang untuk menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini, termasuk melakukan docking tahunan terhadap 55 armada kapal yang dioperasikan. Selain itu, Kementerian Perhubungan juga telah melakukan RAM Check untuk memastikan kelayakan operasional kapal-kapal tersebut.
"Kita sudah mulai persiapan jauh-jauh hari, kita sudah melaksanakan docking tahunan kepada 55 armada yang kami operasionalkan pada angkutan lebaran kali ini. Kita juga sudah dilakukan RAM Check oleh Kementerian Perhubungan, dalam hal ini 55 kapal yang kami operasionalkan LAIK Laut," ujar Tri.
Untuk meningkatkan kapasitas angkut, Pelni juga menambah armada perbantuan, seperti KM Nggapulu dari Kupang untuk melayani rute Jakarta-Batam, serta meningkatkan frekuensi pelayaran KM Kelud dari Batam-Medan.
Pelni juga turut menyelenggarakan program Mudik Gratis bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kementerian Perhubungan. Sebanyak 500 tiket gratis disediakan untuk rute Belawan-Medan dan 600 tiket gratis untuk rute Belawan-Batam. Tiket gratis ini sudah habis dipesan dan tinggal menunggu pelaksanaan.
"Program mudik gratis ini untuk Belawan, Medan ini dari Pemprov Sumut sebanyak 500 tiket, kalau untuk Belawan-Batam juga dari Kementerian Perhubungan ada 600 tiket. Jadi totalnya ada 1100 tiket. Tapi semua udah kebooked dan ini tinggal pelaksanaannya saja," pungkasnya.