Setelah Empat Tahun Absen, Nurhayati Akhirnya Bisa Mudik Lebaran Berkat Kebangkitan Ekonomi

Lebaran tahun ini menjadi momen yang sangat istimewa bagi Nurhayati (39), seorang pedagang asal Jakarta. Setelah empat tahun lamanya 'puasa' mudik, akhirnya ia bisa kembali merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.

Kisah Nurhayati adalah cerminan dari perjuangan banyak keluarga Indonesia yang sempat mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Usaha dagangannya yang menjadi tulang punggung keluarga sempat terpuruk, membuatnya harus menunda kepulangan ke kampung halaman. Setiap tahun, penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga impian untuk mudik Lebaran harus dikubur dalam-dalam.

"Dulu setiap tahun rutin mudik, tapi sejak Covid benar-benar dagangan jadi jatuh," ujarnya saat ditemui di Terminal Kalideres, Senin (24/3/2025), dengan mata berbinar.

Alasan lain yang memberatkan Nurhayati untuk mudik adalah biaya yang tidak sedikit. Ia memperkirakan, setidaknya dibutuhkan Rp 30 juta untuk bisa mudik dengan layak. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli tiket pulang pergi, memberikan uang kepada keluarga di kampung, serta membeli oleh-oleh.

  • Tiket pulang pergi: Rp 10 juta
  • Uang untuk keluarga: Rp X juta (nominal tidak disebutkan secara spesifik, diasumsikan sebagai bagian dari Rp 30 juta)
  • Oleh-oleh: Rp Y juta (nominal tidak disebutkan secara spesifik, diasumsikan sebagai bagian dari Rp 30 juta)

"Kalau enggak nabung, enggak bisa. Di Padang itu mah harus ada duit di ATM Rp 30 juta. Untuk tiket pulang pergi aja ongkos Rp 10 juta, belum lagi ngasih-ngasih di kampung, jajan di kampung," jelasnya.

Namun, berkat kerja keras dan keuletan, usaha Nurhayati mulai bangkit kembali. Perekonomian yang berangsur pulih memberikan harapan baru baginya dan keluarga. Akhirnya, setelah empat tahun penantian, ia bisa mewujudkan impian untuk kembali berkumpul dengan keluarga besar di Padang.

Kerinduan yang mendalam terhadap kampung halaman menjadi motivasi tersendiri bagi Nurhayati. Ia mengaku sangat merindukan suasana Lebaran di Padang, terutama momen berkumpul dengan orang tua dan mertua.

"Ya senang lah, kangen banget. Kalau orang tua sering ke sini, tapi mertua yang jarang ketemu," ungkapnya dengan wajah sumringah.

Kisah Nurhayati adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya semangat pantang menyerah dan harapan di tengah kesulitan. Kebangkitan ekonominya adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan doa, impian akan selalu bisa diraih. Semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang dan tidak pernah kehilangan harapan.