Lahar Dingin Gunung Lewotobi Laki-Laki Lumpuhkan Jalur Trans Flores, Pengendara Diimbau Waspada

Lahar Dingin Ancam Keselamatan Pengguna Jalan Trans Flores

Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Gunung Lewotobi Laki-laki sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir lahar dingin yang melumpuhkan jalur trans Maumere-Larantuka. Material vulkanik berupa lumpur, pasir, dan kerikil menutupi badan jalan, khususnya di wilayah Desa Hokeng Jaya dan Dulipali, Flores Timur. Kondisi ini menciptakan jalur yang berbahaya bagi pengendara, meningkatkan risiko tergelincir dan kecelakaan.

Akibatnya, arus lalu lintas terganggu, dan banyak pengendara terpaksa menunda perjalanan mereka. Beberapa pengguna jalan yang terjebak bahkan harus menunggu berjam-jam hingga banjir lahar surut untuk dapat melanjutkan perjalanan. Kondisi ini diperparah dengan minimnya rambu peringatan dini di sepanjang jalur rawan lahar dingin.

Alex Kwuta, seorang pengendara yang terdampak, mengungkapkan bahwa jalur ini memang rentan terhadap banjir lahar, terutama saat musim hujan. Ia menambahkan, meski terdapat jalur alternatif di pesisir utara, kondisinya sempit dan mengalami kerusakan di beberapa titik, sehingga kurang ideal sebagai pengganti jalur utama.

Kepala Pos Pengamat Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu di gunung tersebut, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lahar hujan. Ia menyebutkan beberapa wilayah yang sangat rawan, antara lain:

  • Dulipali
  • Padang Pasir
  • Nobo
  • Klatanlo
  • Hokeng Jaya
  • Boru
  • Nawakote

Imbauan dan Langkah Antisipasi

Pemerintah daerah dan pihak terkait diimbau untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi guna meminimalkan dampak banjir lahar dingin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Pemasangan Rambu Peringatan Dini: Rambu-rambu peringatan dini yang jelas dan mudah terlihat sangat penting untuk memberi tahu pengendara tentang potensi bahaya banjir lahar dingin.
  2. Pembersihan Rutin: Material lahar yang menutupi jalan harus segera dibersihkan secara rutin agar lalu lintas dapat kembali normal dan mengurangi risiko kecelakaan.
  3. Perbaikan Jalur Alternatif: Jalur alternatif di pesisir utara perlu diperbaiki dan ditingkatkan kapasitasnya agar dapat menjadi solusi sementara saat jalur utama tertutup lahar dingin.
  4. Sosialisasi kepada Masyarakat: Masyarakat perlu diedukasi tentang potensi bahaya banjir lahar dingin dan cara-cara untuk menghindarinya.
  5. Koordinasi Antar Instansi: Koordinasi yang baik antar instansi terkait, seperti BPBD, Dinas Pekerjaan Umum, dan kepolisian, sangat penting dalam penanganan bencana banjir lahar dingin.

Dengan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan dampak banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki dapat diminimalkan dan keselamatan pengguna jalan dapat terjamin.