Sinergi BCA dan PPBI: Sumur Bor di Kupang Tengah Wujudkan Akses Air Bersih yang Berkeadilan

Sinergi BCA dan PPBI: Sumur Bor di Kupang Tengah Wujudkan Akses Air Bersih yang Berkeadilan

Desa Noelbaki, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), selama ini menghadapi tantangan serius dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya. Keberadaan laut yang berdekatan justru menjadi penghambat, karena air tanah di wilayah tersebut kerap terkontaminasi garam laut, menjadikannya asin dan tidak layak konsumsi. Akibatnya, masyarakat terpaksa membeli air bersih dengan harga yang sangat tinggi, mencapai Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per tangki dalam seminggu – sebuah beban ekonomi yang signifikan bagi penduduk setempat. Kondisi ini telah menyulitkan kehidupan warga dan berdampak pada kesehatan mereka.

Namun, sebuah perubahan positif hadir berkat kolaborasi strategis antara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan Perkumpulan Pensiunan Bank Indonesia (PPBI). Pada Senin, 24 Februari 2025, kedua lembaga ini meresmikan sebuah sumur bor di Desa Noelbaki, sebagai solusi berkelanjutan untuk mengatasi krisis air bersih. Peresmian tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua Umum PPBI Arief Budi Santoso, Komisaris BCA Cyrillus Harinowo, Kepala Kantor Perwakilan BI NTT Agus Sistyo Widjajati, dan Kepala KCU BCA Kupang Pranoto. Kehadiran sumur bor ini diharapkan mampu memberikan akses air bersih yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Noelbaki.

Komisaris BCA, Cyrillus Harinowo, menekankan komitmen BCA dalam menyediakan akses air bersih sebagai kebutuhan dasar manusia. Menurutnya, pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BCA untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Kami berharap fasilitas ini dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya akses terhadap air bersih yang berkualitas dan lebih terjangkau," ujarnya. Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum PPBI, Arief Budi Santoso, yang mengapresiasi kolaborasi ini sebagai contoh nyata sinergi positif antar berbagai pihak untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.

Inisiatif ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh BCA dan PPBI. Pada tahun 2023, kedua lembaga ini telah bekerja sama membangun instalasi air bersih serupa di Pedukuhan Gunung Cilik, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sebelumnya, pada tahun 2018, BCA juga telah berkontribusi dalam pembangunan dua sumur bor di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang bertujuan mengatasi masalah kekeringan di daerah tersebut. Semua proyek ini mencerminkan komitmen berkelanjutan BCA dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dengan hadirnya sumur bor di Desa Noelbaki, diharapkan akses terhadap air bersih yang aman dan terjangkau akan terwujud. Tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga berpotensi mengurangi beban ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kolaborasi antara BCA dan PPBI ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta dan lembaga non-profit dapat bersinergi dalam menyelesaikan masalah sosial dan berkontribusi pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Berikut beberapa poin penting dari program ini:

  • Solusi Berkelanjutan: Pembangunan sumur bor merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah air bersih di Desa Noelbaki.
  • Kolaborasi yang Efektif: Kerja sama antara BCA dan PPBI menunjukkan sinergi yang efektif antara sektor swasta dan lembaga non-profit.
  • Dampak Sosial yang Positif: Proyek ini berdampak positif pada kesehatan, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat Desa Noelbaki.
  • Komitmen terhadap SDGs: Proyek ini sejalan dengan komitmen BCA terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
  • Replikasi yang Mungkink: Model kolaborasi ini dapat direplikasi di daerah lain yang menghadapi masalah serupa.