BYD Atto 2 Menggoda Pasar Indonesia Usai Debut di Bangkok, Harga Diprediksi Kompetitif
BYD Atto 2 Menggoda Pasar Indonesia Usai Debut di Bangkok
Kiprah kendaraan listrik (EV) di Indonesia semakin menarik dengan potensi kehadiran model-model baru. Salah satu yang terbaru adalah BYD Atto 2, sebuah SUV listrik kompak yang baru saja melakukan debutnya di kawasan Asia Tenggara, tepatnya di Bangkok International Motor Show (BIMS) 2025 di Thailand. Kemunculan Atto 2 di BIMS 2025, dengan versi setir kiri yang dipamerkan, membuka peluang besar bagi BYD untuk memboyongnya ke pasar otomotif Indonesia.
Posisi Strategis di Jajaran Produk BYD
BYD Atto 2, yang di pasar domestik China dikenal dengan nama Yuan Up, pertama kali diperkenalkan secara global pada Februari 2024. Mobil ini diposisikan secara strategis di antara dua model BYD lainnya yang sudah cukup dikenal, yaitu BYD Dolphin dan BYD Atto 3. Penempatan ini mengindikasikan bahwa BYD ingin menawarkan pilihan yang lebih beragam kepada konsumen, dengan rentang harga dan ukuran yang berbeda.
Dimensi Kompak, Manuver Lincah
Dari segi dimensi, Atto 2 menawarkan ukuran yang cukup ringkas, ideal untuk perkotaan. Panjangnya 4.310 mm, lebar 1.830 mm, tinggi 1.675 mm, dan jarak sumbu roda 2.620 mm. Sebagai perbandingan:
- BYD Dolphin: Panjang 4.290 mm, lebar 1.770 mm, tinggi 1.570 mm, jarak sumbu roda 2.700 mm.
- BYD Atto 3: Panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.615 mm, jarak sumbu roda 2.720 mm.
Dimensi yang lebih kecil dari Atto 3 menjanjikan kelincahan yang lebih baik dalam lalu lintas padat, sementara tetap menawarkan ruang kabin yang cukup untuk penumpang dan barang.
Spesifikasi dan Performa
Di pasar China, BYD Atto 2 hadir dalam lima varian dengan rentang harga antara 96.800 yuan hingga 119.800 yuan (sekitar Rp 220 juta hingga Rp 273 juta, berdasarkan kurs saat ini). Mobil ini menawarkan dua pilihan motor listrik dan baterai:
- Opsi 1: Motor listrik depan bertenaga 95 PS dengan baterai LFP Blade berkapasitas 32 kWh, menawarkan jarak tempuh hingga 301 km (berdasarkan standar CLTC).
- Opsi 2: Motor listrik bertenaga 177 PS dengan baterai 45,12 kWh, yang mampu menempuh jarak hingga 401 km.
Untuk pasar global di luar China, diperkirakan BYD akan menawarkan Atto 2 dengan baterai 45,12 kWh, yang menjanjikan jarak tempuh sekitar 312 km berdasarkan standar WLTP.
Pengisian Daya dan Akselerasi
Atto 2 mendukung pengisian daya cepat DC hingga 65 kW untuk varian dengan baterai 45,12 kWh. Dengan pengisian daya cepat, baterai dapat terisi dari 10% hingga 80% dalam waktu sekitar 37 menit. Sementara itu, pengisian daya menggunakan wallbox AC 11 kW membutuhkan waktu sekitar 5,5 jam untuk mengisi penuh baterai.
Bobot Atto 2 yang relatif ringan, di bawah 1,6 ton, berkat penggunaan baterai yang kompak, turut berkontribusi pada performanya. Mobil ini diklaim mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 7,9 detik.
Desain Modern dengan Sentuhan Familiar
Dari segi desain eksterior, Atto 2 mengadopsi beberapa elemen desain dari BYD Atto 3, terutama pada bagian lampu depan LED yang mengalir dan penggunaan palang hitam dengan aksen perak di bagian depan. Bagian belakang mobil ini juga memiliki desain lampu belakang yang saling terhubung, mirip dengan yang ditemukan pada BYD Dolphin.
Interior Atto 2 dilengkapi dengan layar sentuh tengah berukuran 12,8 inci yang dapat diputar secara horizontal maupun vertikal. Selain itu, terdapat panel instrumen digital berukuran 8,8 inci di belakang kemudi.
Potensi Harga yang Kompetitif di Indonesia
Jika BYD benar-benar memboyong Atto 2 ke Indonesia, mobil ini berpotensi menjadi pesaing yang kuat di segmen SUV listrik kompak. Dengan harga yang diperkirakan berada di kisaran Rp 200 jutaan, Atto 2 dapat menarik minat konsumen yang mencari mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau. Tentu saja, harga final akan sangat bergantung pada berbagai faktor, seperti biaya impor, pajak, dan insentif pemerintah untuk kendaraan listrik.
Kehadiran BYD Atto 2 di Indonesia akan semakin meramaikan pasar EV dan memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.