Antisipasi Kepadatan, Pemudik Lebih Awal Tinggalkan Bali Jelang Nyepi 1947

Arus Mudik Dini Warnai Bali Jelang Nyepi 1947

Denpasar, Bali - Sejumlah warga mulai meninggalkan Bali lebih awal untuk mudik ke kampung halaman mereka, mengantisipasi penutupan Pelabuhan Gilimanuk saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025. Langkah ini diambil untuk menghindari potensi penumpukan dan gangguan perjalanan akibat penutupan pelabuhan dan rangkaian upacara keagamaan menjelang hari raya.

Penutupan Pelabuhan dan Dampaknya

Pelabuhan Gilimanuk akan menghentikan operasionalnya mulai 29 Maret 2025 pukul 05.00 WITA dan kembali dibuka pada 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA. Sementara itu, Pelabuhan Ketapang di Jawa Timur akan ditutup lebih awal, yakni mulai 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB dan beroperasi kembali pada 30 Maret 2025 pukul 06.00 WIB. Perbedaan waktu penutupan ini menjadi perhatian utama bagi para pemudik yang ingin menyeberang dari Bali ke Jawa.

Motivasi Pemudik: Hindari Kepadatan dan Upacara Keagamaan

Siti (30), seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan bahwa ia sengaja mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan di Pelabuhan Gilimanuk. Selain itu, ia juga khawatir akan terhambat oleh rangkaian upacara keagamaan yang kerap diadakan menjelang Nyepi di sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk, yang dapat menyebabkan kemacetan akibat pengalihan arus lalu lintas. "Berangkat awal biar enggak capek ya fisiknya dan takut macet kena ogoh-ogoh atau kesusu (terburu-buru dalam perjalanan mudik) karena Nyepi," ujarnya.

Bambang (40), seorang pemudik tujuan Jember, Jawa Timur, juga memilih mudik lebih awal menggunakan bus untuk menghemat biaya bagasi. Ia menuturkan bahwa harga tiket bus saat ini mencapai Rp 450.000, lebih mahal dari harga normal Rp 250.000. Perjalanan dari Bali berangkat pukul 15.00 WITA dan diperkirakan tiba di Surabaya pukul 05.00 WIB.

Lonjakan Penumpang dan Kenaikan Harga Tiket Bus

Ni Luh Putu Widyani, seorang operator tiket di Perusahaan Otobus (PO) Gunung Harta, menyatakan bahwa tiket bus rute Bali-Jawa untuk keberangkatan 28 Maret 2025 (H-1 Nyepi) sudah habis terjual sejak dua minggu lalu. Peningkatan jumlah penumpang mudik dari Bali ke Jawa juga mulai terasa sejak Jumat, 20 Maret 2025. Saat ini, rata-rata 20-25 bus beroperasi setiap hari dengan kapasitas 30-50 penumpang per bus, meningkat dari 15 bus pada hari normal.

Kenaikan harga tiket juga tak terhindarkan. Tiket eksekutif Bali-Yogyakarta naik dari Rp 380.000 menjadi Rp 700.000 per orang, Bali-Surabaya dari Rp 280.000 menjadi Rp 350.000, dan Bali-Jember dari Rp 160.000 menjadi Rp 230.000. Kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan menjelang Nyepi.

Widyani menambahkan, masyarakat memilih mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan saat pawai ogoh-ogoh pada 28 Maret 2025 malam dan penutupan Pelabuhan Gilimanuk pada 29 Maret 2025. "Untuk menghindari penutupan pelabuhan biar bus lebih cepat sampai sana dan menghindari macet karena pengerupukan di jalan, kan ada ogoh-ogoh," jelasnya.

Antisipasi Kepadatan di Pelabuhan Gilimanuk

Pihak kepolisian sebelumnya memperkirakan sekitar 2.000 kendaraan dan 4.000 pemudik berpotensi terjebak di Pelabuhan Gilimanuk pada 28 Maret 2025. Hal ini disebabkan penutupan layanan operasional pelabuhan menuju Ketapang selama Hari Raya Nyepi. Karo Ops Polda Bali, Kombes Pol. Soelistijono, menyampaikan bahwa pada tanggal 27 Maret diperkirakan ada sekitar 400 kendaraan kecil dan 400 penumpang yang tidak terangkut. Sementara pada tanggal 28 Maret, diprediksi ada 2.000 kendaraan kecil dan 4.000 penumpang yang tidak dapat menyeberang.

Dengan adanya informasi ini, diharapkan para pemudik dapat mengatur perjalanan mereka dengan lebih baik dan menghindari potensi masalah akibat penutupan pelabuhan dan kepadatan lalu lintas menjelang Hari Raya Nyepi.

Daftar Harga Tiket Bus (Contoh)

Berikut adalah contoh perbandingan harga tiket bus dari Bali ke beberapa kota di Jawa:

  • Bali - Yogyakarta (Eksekutif): Rp 380.000 -> Rp 700.000
  • Bali - Surabaya: Rp 280.000 -> Rp 350.000
  • Bali - Jember: Rp 160.000 -> Rp 230.000