Penantian Panjang Pemudik di Merak: Lonjakan Penumpang dan Dampak Perbaikan Dermaga Picu Keterlambatan

Keterlambatan Panjang Menghantui Pemudik di Pelabuhan Merak

Arus mudik lebih awal rupanya membawa cerita kurang menyenangkan bagi sejumlah pemudik yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Keterlambatan berjam-jam dalam proses masuk kapal menjadi keluhan utama, terutama bagi para pengguna kendaraan roda empat. Akmal Kharis, salah seorang pemudik, bahkan mengungkapkan pengalamannya harus menunggu selama lebih dari delapan jam tanpa kepastian untuk bisa naik kapal.

Keluhan ini mencerminkan situasi yang cukup pelik di Pelabuhan Merak pada akhir pekan lalu. Lonjakan volume pemudik yang signifikan menjadi faktor utama penyebab antrean panjang. Diperparah dengan adanya perbaikan Dermaga VI yang sedang berlangsung, situasi semakin menantang bagi para pemudik yang ingin segera sampai tujuan.

Penjelasan ASDP Terkait Keterlambatan

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui Corporate Secretary, Shelvy Arifin, membenarkan adanya antrean tersebut. Ia menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pemudik yang memanfaatkan mudik lebih awal menjadi pemicu utama. Selain itu, Shelvy juga menyoroti dampak dari perbaikan Dermaga VI Merak yang turut berkontribusi pada kelambatan proses penyeberangan.

Untuk mengantisipasi dampak perbaikan dermaga, ASDP memaksimalkan proses bongkar muat kendaraan melalui rampa samping kapal menuju car deck. Namun, metode ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan proses normal, sehingga berimbas pada penambahan waktu bongkar muat secara keseluruhan.

"Proses (bongkar muat) membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan mekanisme normal," ujar Shelvy.

Upaya Antisipasi dan Imbauan ASDP

Shelvy menambahkan bahwa perbaikan Dermaga VI dipercepat pasca insiden tertabraknya KMP Portlink III beberapa waktu lalu. Kerusakan yang terjadi pada moveable bridge (MB), termasuk fender, housing kolom, dan beton protector, serta pada bagian ramp door, memerlukan perbaikan segera.

Guna mengurai kepadatan, ASDP telah menyiapkan buffer zone di Pelabuhan Indah Kiat sebagai area penampungan sementara kendaraan sebelum memasuki pelabuhan utama. Selain itu, kapasitas daya angkut kapal juga dimaksimalkan untuk mengakomodasi lonjakan kendaraan selama periode puncak mudik.

"Dengan strategi ini diharapkan distribusi kendaraan dapat lebih merata, sehingga tidak terjadi kepadatan ekstrem di satu titik," kata Shelvy.

Peningkatan Signifikan Jumlah Penumpang dan Kendaraan

Data menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera. Mulai dari H-10 hingga H-8, tercatat 157.372 orang telah menyeberang, meningkat 65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencatat 95.215 orang. Sementara itu, total kendaraan yang telah menyeberang mencapai 36.061 unit, naik 49% dibandingkan tahun lalu yang hanya 24.129 unit.

Tips untuk Pemudik

Melihat kondisi tersebut, para pemudik diimbau untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan perjalanan. Mengisi penuh bahan bakar minyak (BBM) dan membawa bekal makanan yang cukup dapat membantu mengurangi dampak negatif dari potensi keterlambatan. Selain itu, kesabaran menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi di pelabuhan.

Tips untuk Pemudik:

  • Isi penuh BBM
  • Siapkan bekal makanan dan minuman yang cukup
  • Bersabar selama menunggu