Romansa Berujung Petaka: Penipu Tinder Divonis Tambahan Hukuman atas Serangkaian Aksi Pengurasan Dana

Predator Cinta di Tinder: Peter Gray Dibalik Jeruji Besi Akibat Penipuan Skala Besar

Peter Gray, seorang pria asal Inggris berusia 35 tahun, harus kembali merasakan dinginnya jeruji besi setelah terbukti melakukan serangkaian penipuan yang merugikan banyak wanita. Gray, yang dikenal sebagai 'predator cinta' di aplikasi kencan Tinder, dijatuhi hukuman tambahan 28 bulan penjara oleh Pengadilan Leeds Crown atas tindakannya menguras harta para korbannya. Vonis ini menambah panjang daftar hukumannya, yang sebelumnya telah mencapai 56 bulan penjara akibat kasus serupa.

Modus operandi Gray terbilang klasik namun efektif. Ia membangun hubungan romantis palsu dengan para korban, memberikan perhatian dan kasih sayang yang meyakinkan. Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan, Gray mulai melancarkan aksinya dengan meminjam uang dengan berbagai alasan, mulai dari membeli mobil mewah hingga memperpanjang masa sewa properti. Tak hanya itu, ia juga secara diam-diam mengambil foto kartu identitas dan kartu bank para korban untuk mengajukan pinjaman ilegal atas nama mereka. Total kerugian yang diderita para korban mencapai lebih dari 1,7 miliar Rupiah.

Kehidupan Korban Hancur Berkeping-keping

Salah satu korban, yang menjalin hubungan dengan Gray selama lebih dari dua tahun, mengaku kehilangan sekitar 1 miliar Rupiah. Ia mengungkapkan bahwa Gray terus-menerus meminjam uang dengan berbagai alasan yang terdengar masuk akal. Ironisnya, korban baru menyadari menjadi korban penipuan setelah melihat laporan berita tentang kasus Gray di televisi.

"Sebelum saya meninggalkan Peter, saya bertanya kepadanya mengapa dia melakukan ini kepada saya. Dia hanya menjawab bahwa itu karena saya terlalu baik. Jawabannya membuat saya mempertanyakan karakter saya sendiri," ungkap korban dengan nada sedih.

Kisah pilu lainnya datang dari seorang wanita yang terpukul setelah mengetahui bahwa Gray telah memiliki anak dengan wanita lain saat mereka masih menjalin hubungan. Fakta ini semakin menghancurkan hatinya dan membuatnya merasa dikhianati.

Lebih dari Sekadar Penipuan Finansial

Perbuatan Gray tidak hanya merugikan para korbannya secara finansial, tetapi juga meninggalkan luka emosional yang mendalam. Ia membangun hubungan palsu, memanipulasi perasaan, dan menghancurkan kepercayaan. Hakim Singh, yang memimpin persidangan, menyebut Gray sebagai "penipu berantai yang manipulatif" dan "predator yang menargetkan wanita-wanita yang rentan."

"Anda menipu korban untuk percaya bahwa mereka berada dalam hubungan yang penuh cinta sebelum akhirnya menguras keuangan. Korban merasa kehidupannya telah benar-benar hancur karena perbuatan Anda. Anda telah meninggalkan jejak kehancuran di belakang Anda. Orang-orang harus membangun kembali kehidupan mereka dan selalu waspada setiap kali ada surat tagihan yang datang," tegas Hakim Singh.

Kecanduan Judi dan Catatan Kriminal Panjang

Dalam persidangan terungkap bahwa Gray memiliki masalah kecanduan judi yang parah. Ia telah menghabiskan lebih dari 100.000 poundsterling selama delapan tahun untuk berjudi. Selain itu, ia juga memiliki catatan kriminal panjang dengan 12 vonis atas 27 pelanggaran sejak tahun 2011, termasuk 14 kasus penipuan dan tindakan kriminal lainnya yang bersifat manipulatif.

Peringatan bagi Pengguna Aplikasi Kencan

Kasus Peter Gray menjadi pengingat bagi semua pengguna aplikasi kencan untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi penipuan. Jangan mudah percaya pada orang yang baru dikenal secara online, dan jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan kepada siapa pun yang belum Anda kenal dengan baik. Selalu lakukan riset dan verifikasi identitas orang yang Anda temui secara online, dan laporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.