Uji Klinis Vaksin TB M72 Fase 3 di Indonesia: Asa Baru Eliminasi Tuberkulosis pada 2030
Indonesia Berperan dalam Uji Klinis Fase 3 Vaksin TB M72, Targetkan Penurunan Kasus Signifikan pada 2030
Indonesia mengambil peran penting dalam upaya global memberantas tuberkulosis (TB) dengan berpartisipasi dalam uji klinis fase 3 vaksin TB M72/AS01E. Vaksin ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam menekan angka kejadian dan kematian akibat TB, penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia.
Uji klinis vaksin TB M72 telah dimulai sejak Maret 2024 dan melibatkan sekitar 20.000 peserta dari lima negara. Di Indonesia, hingga Maret 2025, hampir 2.000 orang telah menjadi subjek penelitian. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan optimisme bahwa vaksin ini dapat memberikan dampak signifikan.
"Kami berharap, dengan adanya vaksin TB M72, kita dapat melihat penurunan insiden dan angka kematian akibat TB secara signifikan pada tahun 2030," ujar Dr. Nadia dalam pernyataan persnya.
Beban TB di Indonesia dan Harapan Vaksin M72
Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua di dunia dalam jumlah kasus TB, dengan lebih dari 1 juta kasus baru dilaporkan pada tahun 2023. Angka kematian akibat TB juga sangat tinggi, mencapai lebih dari 100 ribu jiwa. Vaksin BCG yang saat ini digunakan memiliki efektivitas terbatas, terutama pada remaja dan orang dewasa, sehingga vaksin TB M72 diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang yang lebih efektif.
Pengembangan vaksin TB M72 telah berlangsung sejak awal tahun 2000-an. Hasil uji klinis fase 2b menunjukkan bahwa vaksin ini memberikan perlindungan sekitar 50% selama tiga tahun pada orang dewasa yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa vaksin ini berpotensi mencegah 76 juta kasus TB dan menghemat biaya kesehatan hingga USD 41,5 miliar dalam kurun waktu 25 tahun.
Strategi Nasional dan Tantangan Implementasi
Vaksin TB M72 telah dimasukkan ke dalam strategi eliminasi TB nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga berupaya meningkatkan deteksi dini TB melalui program skrining massal dan perluasan akses layanan kesehatan.
Namun, implementasi vaksin TB M72 juga menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya:
- Ketersediaan vaksin dalam jumlah yang cukup.
- Aksesibilitas vaksin bagi seluruh masyarakat, terutama di daerah terpencil.
- Keterjangkauan harga vaksin bagi masyarakat.
- Penerimaan masyarakat terhadap vaksin, yang dipengaruhi oleh edukasi dan informasi yang akurat.
Edukasi Publik dan Target Ketersediaan Vaksin
Edukasi publik yang komprehensif mengenai vaksin TB M72 sangat penting untuk mengatasi keraguan dan misinformasi yang mungkin beredar di masyarakat. Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu bekerja sama untuk menyebarkan informasi yang benar dan meyakinkan masyarakat tentang manfaat vaksin ini.
Jika uji klinis fase 3 berjalan sukses, vaksin TB M72 diperkirakan akan tersedia pada tahun 2028. Hal ini akan memberikan harapan baru bagi Indonesia untuk menekan angka kematian akibat TB dan mencapai target eliminasi TB pada tahun 2030.
Dr. Nadia menekankan bahwa "Ini merupakan tantangan besar, tetapi juga kesempatan emas untuk mempercepat eliminasi TB. Kita membutuhkan strategi yang tepat dan inovasi agar vaksin ini dapat dimanfaatkan secara luas oleh seluruh masyarakat."