Puan Maharani Geram, Minta Aparat Tingkatkan Perlindungan Warga Sipil di Papua Pasca-Serangan KKB
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan kecaman keras atas serangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, yang mengakibatkan seorang guru meninggal dunia. Puan menekankan perlunya peningkatan signifikan dalam perlindungan warga sipil, terutama para pekerja kemanusiaan seperti guru dan tenaga kesehatan.
"Saya sangat berduka dan marah atas insiden tragis yang menimpa seorang guru di Yahukimo," ujar Puan dalam pernyataan resminya, Senin (24/3/2025). "Serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah adalah tindakan barbar yang tidak dapat ditolerir dan melanggar segala norma kemanusiaan."
Selain guru yang menjadi korban jiwa, sejumlah tenaga kesehatan juga dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Puan menegaskan bahwa peristiwa ini bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia, tetapi juga merupakan sabotase terhadap upaya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Guru dan tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam pembangunan di Papua. Mereka mempertaruhkan nyawa untuk mencerdaskan anak bangsa dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terpencil. Negara wajib melindungi mereka dari segala bentuk ancaman dan kekerasan," tegas Puan.
Menyikapi situasi yang semakin memprihatinkan ini, Puan mendesak pemerintah, TNI, dan Polri untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam meningkatkan keamanan di wilayah-wilayah rawan konflik di Papua. Ia menekankan bahwa KKB telah berulang kali melakukan aksi teror yang meresahkan masyarakat dan menghambat pembangunan.
"DPR akan terus mengawal dan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di Papua. Kami meminta aparat keamanan untuk bertindak tegas terhadap KKB, namun tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menghindari jatuhnya korban sipil," kata Puan.
Lebih lanjut, Puan meminta pemerintah untuk memberikan informasi yang lebih detail dan transparan mengenai jumlah korban jiwa dan luka-luka akibat serangan KKB. Ia juga mendorong pemberian dukungan psikososial bagi para korban selamat dan keluarga korban yang meninggal dunia.
"Trauma akibat kekerasan dapat meninggalkan luka yang mendalam. Oleh karena itu, pendampingan psikologis sangat penting untuk membantu para korban memulihkan diri dan kembali menjalani kehidupan normal," jelas Puan.
Selain itu, Puan juga menyoroti pentingnya pendekatan komprehensif dalam mengatasi konflik di Papua, yang tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga pada pembangunan ekonomi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Konflik di Papua memiliki akar masalah yang kompleks. Untuk menyelesaikannya secara permanen, kita perlu mengatasi ketimpangan sosial, meningkatkan kualitas pendidikan, membuka lapangan kerja, dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat Papua," ujar Puan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang ditekankan Puan Maharani dalam pernyataannya:
- Peningkatan Keamanan: Mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan pengamanan di daerah rawan konflik di Papua.
- Perlindungan Warga Sipil: Memprioritaskan perlindungan guru, tenaga kesehatan, dan masyarakat sipil dari serangan KKB.
- Pendampingan Psikososial: Mendorong pemberian dukungan psikososial bagi korban selamat dan keluarga korban yang meninggal dunia.
- Pendekatan Komprehensif: Menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dalam mengatasi konflik di Papua, yang meliputi aspek keamanan, pembangunan ekonomi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
- Transparansi Informasi: Meminta pemerintah untuk memberikan informasi yang lebih detail dan transparan mengenai jumlah korban jiwa dan luka-luka.
Puan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu mendukung upaya perdamaian dan pembangunan di Papua. Ia berharap insiden ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.