Negara Berduka: Jenazah Guru Rosalina, Korban Kekerasan OPM, Disambut Penghormatan di Flores Timur

Pemulangan Jenazah Guru Rosalina: Penghormatan Terakhir di Tanah Kelahiran

Jenazah Rosalina Barek Sogen, seorang guru yang menjadi korban kekerasan oleh kelompok yang diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yakuhimo, Papua Pegunungan, telah tiba di kampung halamannya di Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur. Kedatangan jenazah disambut dengan upacara penghormatan yang dipimpin oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur, sebagai bentuk belasungkawa dan penghargaan atas dedikasi almarhumah dalam mencerdaskan anak bangsa.

Kehadiran jenazah di tanah kelahiran membawa duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat Flores Timur. Upacara pemakaman, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu atau Kamis (26-27 Maret 2025), akan dilaksanakan secara kedinasan dengan Felix Suban Hoda, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, bertindak sebagai pemimpin upacara. Pemerintah Daerah Flores Timur telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Paguyuban Flobamora Papua dan Paguyuban Kecamatan Lewolema, untuk memastikan proses pemulangan dan pemakaman berjalan lancar.

Sosok Rosalina di Mata Keluarga dan Rekan Kerja

Rosalina Barek Sogen dikenal sebagai sosok guru yang berdedikasi dan penuh kasih sayang. Nelson Sogen, sepupu almarhumah, mengenang Rosalina sebagai pribadi yang humoris, memiliki pendirian kuat, dan jiwa sosial yang tinggi. Kedermawanannya tercermin dari kebiasaannya menyisihkan uang tabungan untuk membelikan makanan dan memberikan bantuan kepada anak-anak di sekitarnya. Lebih dari sekadar guru di sekolah, Rosalina juga menjadi panutan dan pembimbing bagi keponakan-keponakannya di rumah.

Tragedi yang menimpa Rosalina bermula ketika ia dan rekan-rekannya di mes guru melihat sekelompok orang tak dikenal melakukan tindakan mencurigakan di depan mes. Saat Rosalina membuka pintu, ia menjadi korban serangan brutal yang menyebabkan luka parah di leher, tangan, tulang rusuk, dan kaki. Serangan tersebut juga mengakibatkan luka-luka pada guru lainnya, sebelum akhirnya para pelaku membakar fasilitas Pondok Bersalin Desa (Polindes).

Pemerintah dan Masyarakat Berduka

Pemerintah Kabupaten Flores Timur, bersama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyatakan kesiapan untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga almarhumah dan memastikan segala kebutuhan terkait pemakaman terpenuhi. Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, menyampaikan rasa duka cita mendalam dan berjanji untuk terus berupaya memenuhi hak-hak almarhumah.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Flores Timur juga turut hadir melayat ke rumah duka sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan kepada almarhumah. Kehadiran mereka menjadi simbol dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan dan penegasan komitmen untuk terus memperjuangkan keamanan dan kesejahteraan para guru di seluruh pelosok negeri.

Kepergian Rosalina Barek Sogen meninggalkan duka mendalam bagi dunia pendidikan dan seluruh masyarakat Indonesia. Dedikasi dan pengorbanannya dalam mencerdaskan anak bangsa, khususnya di wilayah terpencil Papua Pegunungan, akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

Kronologi Kejadian Tragis

  • 2022: Rosalina mulai bertugas sebagai guru di Yakuhimo.
  • Jumat, 21 Maret 2025, sekitar pukul 17.00 WIT: Penyerangan terjadi di depan mes guru.
  • Minggu, 23 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 WIT: Kabar kematian Rosalina diterima oleh keluarga di Flores Timur.