Ekonomi Indonesia Ungguli Negara ASEAN, Mendagri Soroti Ketahanan Pangan

Ekonomi Indonesia Lampaui Singapura dan Malaysia: Mendagri Soroti Ketahanan Pangan

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan optimisme terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai lebih baik dibandingkan sejumlah negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia. Pernyataan ini disampaikan di tengah isu fluktuasi pasar saham yang sempat menghangat beberapa waktu lalu. Mendagri menekankan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap solid.

"Pertumbuhan ekonomi kita masih berada di angka 5,02 persen. Angka ini menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, Myanmar, bahkan Timor Leste yang mengalami kontraksi ekonomi signifikan," ujar Tito dalam keterangan pers usai rapat koordinasi di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Menurut Tito, performa ekonomi Indonesia menempati peringkat ke-41 dari 185 negara di dunia. Bahkan, di antara negara-negara anggota G20, Indonesia berada di urutan ketiga, hanya di bawah India dan China. Hal ini menunjukkan resiliensi ekonomi Indonesia dalam menghadapi dinamika global.

Meski mengakui adanya sentimen negatif akibat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Mendagri menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi riil Indonesia tetap terjaga. Ia juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas ekonomi di tingkat daerah, meskipun terdapat beberapa wilayah yang mengalami perlambatan pertumbuhan, seperti Bangka Belitung, Papua, Sulawesi Barat, Riau, dan Gorontalo.

Ketahanan Pangan Nasional Terjaga

Selain membahas pertumbuhan ekonomi, Mendagri Tito Karnavian juga menyinggung soal ketahanan pangan nasional. Ia menggarisbawahi keberhasilan panen raya beras dan jagung di berbagai daerah yang menjamin ketersediaan pasokan komoditas pangan bagi masyarakat.

"Stok beras kita cukup. Bahkan sangat tinggi," tegas Tito. Ia meminta perwakilan Bulog untuk memberikan penjelasan lebih detail mengenai kondisi stok beras nasional. Dengan terjaganya pasokan pangan, diharapkan daya beli masyarakat tetap stabil dan harga-harga komoditas terkendali.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang solid dan ketahanan pangan yang terjaga, Indonesia dinilai memiliki fundamental yang kuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan meningkatkan daya saing nasional.

Berikut rinciannya:

  • Pertumbuhan Ekonomi: Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,02%, melampaui Malaysia dan Singapura.
  • Peringkat Global: Indonesia berada di peringkat 41 dari 185 negara dalam pertumbuhan ekonomi.
  • Posisi di G20: Indonesia menduduki peringkat ketiga di antara negara G20 setelah India dan China.
  • Fokus Daerah: Pemerintah menyoroti perlambatan ekonomi di beberapa daerah seperti Bangka Belitung, Papua, Sulawesi Barat, Riau, dan Gorontalo.
  • Ketahanan Pangan: Panen raya beras dan jagung memastikan stok komoditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.