Pemkab Cianjur Bergerak Cepat Atasi Kemacetan di Jalur Cipanas-Puncak

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur bergerak cepat menindaklanjuti sorotan terkait kemacetan kronis di jalur Cipanas-Puncak, khususnya di area Pasar Cipanas. Akar masalah kemacetan ini diidentifikasi berasal dari angkutan kota (angkot) yang seringkali ngetem sembarangan dan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang memakan bahu jalan.

Setelah mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi, Pemkab Cianjur langsung menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk mencari solusi komprehensif. Rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting yang diharapkan dapat secara signifikan mengurangi kemacetan di area tersebut.

"Setelah disoroti, kami langsung melakukan tindak lanjut dengan rapat gabungan untuk menentukan solusi jangka pendek hingga jangka panjang terkait masalah yang menyebabkan kemacetan di depan Pasar Cipanas," ujar Bupati Cianjur, dr. Muhammad Wahyu, usai rapat gabungan di Aula Kantor Desa Cipanas.

Relokasi PKL dan Penertiban Rute Angkot

Salah satu langkah utama yang diambil adalah relokasi PKL. Pemkab Cianjur telah menyiapkan lahan kosong milik Desa Cipanas sebagai lokasi sementara untuk menampung puluhan PKL yang selama ini berjualan di sekitar Pasar Cipanas. Relokasi ini diharapkan dapat segera dilaksanakan agar bahu jalan kembali steril dan arus lalu lintas menjadi lebih lancar.

Selain relokasi PKL, Pemkab Cianjur juga akan menertibkan rute angkot. Angkot-angkot yang selama ini sering ngetem di depan pasar akan dikembalikan ke rute yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di area tersebut dan meminimalkan potensi kemacetan.

"Untuk sementara di lahan desa, insyaallah menampung puluhan PKL yang direlokasi," kata Bupati Wahyu.

"Jadi tidak lagi lewat depan pasar dan ngetem di sana," tambahnya mengenai penertiban rute angkot.

Target Penertiban dan Dukungan Polres Cianjur

Pemkab Cianjur menargetkan penertiban dan relokasi PKL dapat dilakukan secepatnya. Diharapkan, pada pagi hari berikutnya, jalur tersebut sudah bersih dari PKL dan angkot yang ngetem sembarangan. Hal ini menjadi krusial mengingat jalur Cipanas-Puncak merupakan jalur vital, terutama menjelang musim mudik dan arus balik.

Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemkab Cianjur dalam menangani kemacetan di jalur Puncak. Pihaknya akan menempatkan personel kepolisian di lokasi-lokasi rawan macet untuk mengatur arus lalu lintas dan memastikan kelancaran perjalanan para pengguna jalan.

"Kita akan tempatkan petugas di sana untuk mengatur arus lalu lintas. Sehingga tidak ada lagi kemacetan," kata AKBP Rohman.

Polres Cianjur sebelumnya juga telah mengimbau Pemkab Cianjur untuk menertibkan sementara PKL di titik-titik kemacetan selama momen mudik dan arus balik Lebaran. Dengan adanya tindak lanjut yang konkret dari Pemkab, diharapkan masalah kemacetan di jalur Cipanas-Puncak dapat teratasi dengan baik.

Koordinasi dan Evaluasi Berkelanjutan

Penanganan kemacetan di jalur Cipanas-Puncak membutuhkan koordinasi dan evaluasi berkelanjutan. Pemkab Cianjur akan terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk dinas terkait, kepolisian, dan masyarakat, sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.

Berikut poin-poin penting dari penanganan kemacetan di jalur Cipanas-Puncak:

• Relokasi PKL: Memindahkan PKL ke lahan sementara yang telah disiapkan.
• Penertiban Angkot: Mengembalikan rute angkot sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan melarang ngetem sembarangan.
• Pengaturan Lalu Lintas: Menempatkan personel kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas di titik-titik rawan macet.
• Koordinasi Lintas Sektoral: Meningkatkan koordinasi antara dinas terkait, kepolisian, dan masyarakat.
• Evaluasi Berkelanjutan: Melakukan evaluasi secara berkala untuk mengidentifikasi masalah baru dan mencari solusi yang tepat.