Nisan Cicit Sunan Giri di Gresik Raib, Pengelola Situs Diduga Lalai
Hilangnya Batu Nisan Cicit Sunan Giri Picu Kekhawatiran
Sebuah insiden mengkhawatirkan terjadi di kompleks Makam Sunan Giri, Gresik, Jawa Timur. Batu nisan milik Mbah Tameng, seorang cicit dari Sunan Giri, dilaporkan hilang dan diduga kuat dicuri. Insiden ini memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak, terutama para pemerhati sejarah dan cagar budaya.
Mbah Tameng dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah lokal Gresik. Ia adalah sosok pemberani yang gigih melindungi makam Sunan Giri dari upaya pembongkaran oleh prajurit Majapahit. Kisah heroiknya, yang diturunkan dari generasi ke generasi, menggambarkan keberanian dan dedikasinya dalam menjaga warisan leluhurnya.
Kehilangan batu nisan ini bukan hanya sekadar kehilangan fisik, tetapi juga kehilangan jejak sejarah yang tak ternilai harganya. Batu nisan tersebut memuat informasi penting mengenai garis keturunan Mbah Tameng dan hubungannya dengan Sunan Giri. Tanpa nisan tersebut, identitas dan keaslian makam Mbah Tameng menjadi rentan terhadap pemalsuan.
Kritik Terhadap Pengawasan dan Perawatan Situs
Gilang Adiwidya, seorang aktivis pelestarian situs budaya di Gresik, mengecam hilangnya batu nisan ini sebagai bentuk kelalaian yang serius. Ia menyoroti lemahnya pengawasan dan perawatan terhadap kompleks Makam Sunan Giri, yang berstatus sebagai situs cagar budaya nasional.
"Seharusnya juru pelihara Makam Sunan Giri bertanggung jawab atas masalah ini," tegas Gilang. Ia mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya mengamanatkan perlindungan situs-situs bersejarah, dan Polisi Khusus Cagar Budaya Gresik seharusnya turut berperan aktif dalam pengawasan.
Kondisi makam Mbah Tameng yang memprihatinkan juga menjadi sorotan. Area makam yang dipenuhi lumut dan sampah menunjukkan kurangnya perhatian dan perawatan rutin dari pihak pengelola. Hal ini semakin memperburuk situasi dan meningkatkan risiko kerusakan atau kehilangan artefak-artefak bersejarah.
Dampak Hilangnya Nisan dan Upaya Pencegahan
Hilangnya batu nisan Mbah Tameng dikhawatirkan dapat membuka peluang bagi pemalsuan sejarah dan identitas makam. Batu nisan tersebut merupakan artefak penting yang memuat simbol-simbol dan informasi mengenai garis keturunan langsung dari Sunan Giri. Tanpa adanya nisan asli, makam Mbah Tameng menjadi rentan terhadap klaim palsu dan manipulasi.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, Gilang mendesak pihak yayasan pengelola situs untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan. Pemasangan kamera CCTV yang memadai di area makam Mbah Tameng menjadi langkah penting untuk memantau aktivitas dan mencegah tindakan kriminal.
Selain itu, perawatan rutin dan pembersihan area makam juga perlu ditingkatkan. Hal ini tidak hanya menjaga kebersihan dan keindahan situs, tetapi juga membantu melestarikan artefak-artefak bersejarah yang ada di dalamnya.
Daftar Rekomendasi:
- Pemasangan CCTV di area makam Mbah Tameng.
- Peningkatan pengawasan oleh juru pelihara makam dan Polisi Khusus Cagar Budaya Gresik.
- Perawatan rutin dan pembersihan area makam.
- Sosialisasi mengenai pentingnya pelestarian cagar budaya kepada masyarakat.
Insiden hilangnya batu nisan Mbah Tameng menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan sejarah dan budaya bangsa. Perlindungan terhadap situs-situs bersejarah bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan pengelola, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat.