Malam Selawe di Gresik: Tradisi Spiritual dan Penggerak Ekonomi Lokal

Malam Selawe di Gresik: Tradisi Spiritual dan Penggerak Ekonomi Lokal

Ribuan peziarah dari berbagai penjuru negeri tumpah ruah di kawasan Makam Sunan Giri, Gresik, pada malam ke-25 Ramadan, memeriahkan tradisi Malam Selawe yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat setempat. Tradisi ini, yang diwariskan sejak zaman Sunan Giri, bertujuan untuk meraih keberkahan Lailatul Qadar di malam-malam ganjil bulan Ramadan.

Sejak petang hari, kawasan makam telah dipadati oleh para peziarah. Arus lalu lintas kendaraan, terutama sepeda motor, mengalami peningkatan signifikan, menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat para peziarah untuk mengikuti serangkaian kegiatan spiritual yang telah disiapkan.

Tradisi dan Ekonomi Berpadu

Malam Selawe di Gresik bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi momentum bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Kehadiran ribuan pengunjung dari berbagai daerah membawa berkah bagi para pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam produk, mulai dari makanan dan minuman hingga perlengkapan ibadah seperti kopiah dan tasbih.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyambut baik dampak positif tradisi Malam Selawe terhadap perekonomian lokal. Ia menyatakan bahwa perputaran ekonomi di Gresik mengalami peningkatan signifikan selama berlangsungnya tradisi ini. "Kegiatan ekonomi kerakyatan di Malam Selawe sangat sukses. Informasi yang kami terima, jalanan dari Giri hingga Kebomas macet total," ujar Gus Yani.

Menghidupkan Kembali Spiritualitas Malam Selawe

Selain aspek ekonomi, Pemerintah Kabupaten Gresik juga berupaya untuk mengembalikan esensi spiritual dari tradisi Malam Selawe. Setelah salat Isya dan Tarawih, ribuan jamaah mengikuti pembacaan 1.000 Surat Al-Ikhlas di Masjid Ainul Yaqin, Sunan Giri. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Gresik, termasuk Bupati Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Asluchul Alif, Ketua DPRD M Syahrul Munir, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, serta para tokoh agama. Acara berlangsung hingga tengah malam dan ditutup dengan doa bersama.

"Malam Selawe adalah identitas Kabupaten Gresik, bagian dari budaya yang digagas Mbah Sunan Giri. Kami ingin menghidupkan kembali kegiatan spiritual ini dengan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat," imbuh Gus Yani.

Doa untuk Kesejahteraan Gresik

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yani juga memanjatkan doa untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Kabupaten Gresik. "Kita semua berdoa untuk seluruh masyarakat Kabupaten Gresik, mudah-mudahan Gresik semakin sukses, masyarakat semakin sejahtera," ungkapnya.

Usai pembacaan doa, rombongan Forkopimda Gresik melanjutkan ziarah ke Pesarean Makam Sunan Giri, sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa-jasa beliau.

Tradisi Malam Selawe di Gresik menjadi bukti nyata bagaimana nilai-nilai spiritual dan kegiatan ekonomi dapat berjalan beriringan, memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Upaya pemerintah daerah dalam melestarikan tradisi ini patut diapresiasi, sehingga Malam Selawe tetap menjadi identitas dan kebanggaan Kabupaten Gresik.