Misteri Kematian Akseyna: Keluarga Ungkap Pertanyaan Psikolog Forensik dan Titik Terang Penyelidikan
Keluarga Akseyna Berbagi Pengalaman Diperiksa Psikolog Forensik: Menanti Titik Terang Kasus yang Tak Kunjung Usai
Keluarga Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang ditemukan meninggal secara misterius di Danau Kenanga pada tahun 2015, baru-baru ini mengungkapkan detail terkait pemeriksaan yang mereka jalani oleh tim psikolog forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor). Pemeriksaan ini dilakukan pada November 2024, hampir satu dekade setelah kematian Akseyna, namun pertanyaan yang diajukan dinilai keluarga tidak memberikan harapan baru terkait pengungkapan kasus.
Arfilla Ahad Dori, kakak Akseyna, menjadi orang pertama yang diperiksa pada 16 November 2024, diikuti oleh ayah Akseyna, Marsekal Pertama (Purn) Mardoto, pada 23 November 2024. Menurut Arfilla, pertanyaan yang diajukan oleh psikolog forensik cenderung mendasar dan mirip dengan pertanyaan yang biasa diajukan oleh wartawan.
"Pertanyaannya sebenarnya enggak jauh beda kayak yang biasanya ditanyakan teman-teman wartawan," ungkap Arfilla, menunjukkan kekecewaannya terhadap proses yang ia harapkan dapat memberikan sudut pandang baru dalam penyelidikan.
Wawancara dilakukan secara daring dan mencakup beberapa aspek, antara lain:
- Perasaan keluarga saat mengetahui akan diwawancarai Apsifor: Pertanyaan ini bertujuan untuk memahami ekspektasi dan perasaan keluarga terkait keterlibatan psikolog forensik dalam kasus ini.
- Kronologi kasus kematian Akseyna berdasarkan pengetahuan keluarga: Keluarga diminta untuk menceritakan kembali peristiwa yang mereka ketahui terkait kematian Akseyna, dari sudut pandang mereka.
- Penilaian keluarga terhadap pribadi Akseyna: Pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang karakter, kepribadian, dan kehidupan sosial Akseyna sebelum kematiannya.
- Apakah Akseyna pernah bercerita tentang masalah atau kegagalan yang dialaminya: Pertanyaan ini ditujukan untuk mengungkap kemungkinan adanya masalah pribadi atau tekanan yang mungkin dialami Akseyna, yang bisa menjadi petunjuk dalam penyelidikan.
- Motivasi Akseyna masuk UI: Pertanyaan ini bertujuan untuk memahami alasan Akseyna memilih UI sebagai tempatnya menimba ilmu, yang mungkin terkait dengan minat dan cita-citanya.
- Kapan terakhir kali bertemu korban: Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui interaksi terakhir keluarga dengan Akseyna sebelum kematiannya.
Arfilla merasa mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun ia juga tidak yakin apakah hasil pemeriksaan ini akan membawa dampak signifikan pada kasus yang telah lama menggantung tanpa kejelasan. Ia mengungkapkan bahwa Apsifor sendiri menyerahkan sepenuhnya kelanjutan kasus ini kepada Polres Metro Depok, dengan alasan bahwa tugas mereka hanya mengumpulkan data dan menyerahkannya kepada pihak kepolisian.
"Dari Apsifor, saya tanya tidak tahu ke depannya akan gimana karena katanya mereka tupoksinya hanya mengumpulkan data dan hasil untuk diserahkan ke polisi," jelas Arfilla.
Perkembangan Penyelidikan yang Belum Memuaskan
Kasus kematian Akseyna Ahad Dori telah menjadi misteri selama satu dekade. Meskipun awalnya diduga sebagai kasus bunuh diri, temuan-temuan seperti adanya lebam pada tubuh korban dan analisis tulisan tangan pada surat yang mengindikasikan keterlibatan dua orang, mengarah pada dugaan pembunuhan.
Menurut Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) ketiga yang diterima keluarga pada 25 Oktober 2024, polisi telah memeriksa tiga orang saksi. Namun, keluarga tidak mendapatkan informasi apakah saksi tersebut merupakan saksi baru atau saksi lama yang dipanggil kembali.
"Kami enggak tahu ini saksi baru atau saksi lama yang dipanggil kembali. Kami enggak pernah dapat info dari polisi terkait nama-nama saksi yang sudah diperiksa siapa saja," kata Arfilla.
Ketiadaan informasi yang jelas dari pihak kepolisian membuat keluarga kesulitan untuk menilai apakah pemanggilan saksi ini merupakan langkah maju atau hanya pemeriksaan ulang yang tidak memberikan hasil yang signifikan. Keluarga Akseyna berharap agar pihak kepolisian dapat memberikan informasi yang lebih transparan dan melakukan upaya yang lebih intensif untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Akseyna, agar kasus ini tidak terus menjadi misteri yang menyakitkan bagi keluarga dan orang-orang terdekat Akseyna.