IHSG Terkoreksi Akibat Sentimen Global dan Lokal, Dividen Bank Himbara Jadi Penyelamat?

Pasar Saham Indonesia Didera Sentimen Negatif: Analisis Mendalam

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan pada perdagangan awal pekan ini, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. Perdagangan hari [Senin] (24/3/2025) menyaksikan IHSG sempat menembus level psikologis 6.000 sebelum akhirnya ditutup pada angka 6.161,28, terkoreksi sebesar 1,55 persen atau 96,96 poin dibandingkan penutupan di hari Jumat (21/3/2025).

Menurut pengamat pasar dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan, pelemahan IHSG ini merupakan kombinasi dari beberapa sentimen negatif. Aksi ambil untung (profit-taking) menjelang libur panjang Lebaran menjadi salah satu pemicu utama. Selain itu, isu terkait perusahaan Danantara, serta ketidakpastian terkait kebijakan fiskal pemerintah, semakin menambah tekanan pada pasar.

"Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan kondisi yang kurang ideal bagi IHSG, diperparah dengan sikap wait and see dari investor asing," ujar Felix.

Investor Asing Beralih ke Pasar Lain

Kekhawatiran terhadap efisiensi anggaran dan ketidakpastian kebijakan fiskal membuat Indonesia kurang menarik di mata investor asing. Terpantau adanya tren pengalihan dana dari pasar Amerika Serikat ke pasar Eropa dan China yang dinilai lebih menjanjikan.

Katalis Positif dari Dividen

Di tengah sentimen negatif yang mendominasi, Felix menyoroti adanya katalis positif yang berpotensi menahan laju penurunan IHSG, yaitu pembagian dividen oleh emiten, terutama dari bank-bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pembagian dividen yang besar dari sektor perbankan dapat menjadi daya tarik bagi investor.

Strategi Investasi di Tengah Volatilitas

Melihat kondisi pasar saat ini, Felix menyarankan investor untuk lebih berhati-hati dalam memilih saham dan tidak terlalu agresif dalam bertransaksi. Mengingat secara historis, IHSG cenderung melemah setelah libur panjang, terutama jika ada sentimen negatif yang membayangi, ia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.000-6.300 pada pekan pendek ini.

Felix merekomendasikan agar investor mempertimbangkan saham-saham LQ45 dengan fundamental yang kuat dan valuasi yang murah. Meskipun saham-saham BUMN sedang mengalami tekanan, beberapa di antaranya masih layak untuk dikoleksi. Lebih lanjut, ia menyarankan investor untuk memprioritaskan cash atau menunggu hingga kondisi pasar lebih stabil setelah Lebaran.

Rekomendasi untuk Investor:
  • Hati-hati dalam memilih saham.
  • Fokus pada saham LQ45 dengan fundamental bagus dan valuasi murah.
  • Prioritaskan cash atau bersikap wait and see.
  • Tidak terlalu agresif dalam bertransaksi.

Penting untuk dicatat: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dan analisis pasar, bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.