Pasca Pemulihan Pneumonia, Paus Fransiskus Lantang Desak Penghentian Agresi di Gaza
Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza Setelah Perawatan Intensif
Vatikan – Paus Fransiskus, setelah menjalani perawatan intensif selama lima pekan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia, kembali menyampaikan pesan mendalam tentang perdamaian dan kemanusiaan. Kurang dari 24 jam setelah keluar dari rumah sakit pada Minggu (24/03/2025), pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia ini mendesak Israel untuk menghentikan serangan yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
Pada penampilan publik pertamanya setelah dirawat, Paus Fransiskus, yang pada Februari lalu sempat dirawat karena masalah pernapasan serius yang mengancam kesehatannya, menyempatkan diri menyapa para pendukung yang berkumpul di luar rumah sakit. Meskipun terlihat lemah dan masih membutuhkan bantuan oksigen, keteguhan hatinya untuk menyerukan perdamaian tampak jelas.
Perjalanan Pemulihan dan Seruan Kemanusiaan
Paus Fransiskus dilarikan ke rumah sakit pada 14 Februari lalu karena infeksi pernapasan yang parah. Selama masa perawatan, Paus hanya terlihat sekali di depan publik, melalui foto yang dirilis Vatikan yang menunjukkan dirinya sedang berdoa di kapel rumah sakit. Meskipun dokter menyarankan istirahat selama dua bulan di Vatikan untuk pemulihan penuh, Paus Fransiskus dengan segera memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerukan diakhirinya kekerasan.
Saat meninggalkan rumah sakit, Paus Fransiskus terlihat menggunakan kursi roda dan selang oksigen kecil di bawah hidungnya. Ia melambaikan tangan kepada para simpatisan yang meneriakkan namanya, menunjukkan keteguhan dan semangatnya yang tak padam. Konvoi yang membawanya kemudian menuju Basilika Santa Maria Maggiore, tempat ia diperkirakan akan berdoa dan merenung.
Desakan untuk Gencatan Senjata di Gaza
Dalam pernyataan publik yang dirilis tak lama setelah keluar dari rumah sakit, Paus Fransiskus menyatakan kesedihannya yang mendalam atas dimulainya kembali pemboman Israel di Jalur Gaza. Ia menekankan dampak kemanusiaan yang mengerikan dari konflik tersebut, terutama bagi warga sipil tak berdosa.
"Saya sedih dengan dimulainya kembali pemboman Israel yang intens di Jalur Gaza, dengan begitu banyak kematian dan cedera," ujarnya dalam doa Angelus.
Paus Fransiskus secara khusus menyerukan pembebasan sandera dan dimulainya kembali gencatan senjata yang definitif. Ia menekankan perlunya dialog antara pihak-pihak yang bertikai untuk mencapai solusi damai dan mengakhiri penderitaan warga sipil.
"Saya meminta agar serangan senjata segera dihentikan dan keberanian untuk melanjutkan dialog sehingga semua sandera dapat dibebaskan dan gencatan senjata yang definitif tercapai," tegasnya.
Krisis Kemanusiaan di Gaza
Paus Fransiskus juga menyoroti situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza. Ia mendesak komunitas internasional untuk segera memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang terkena dampak konflik.
"Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sekali lagi sangat serius dan membutuhkan komitmen mendesak dari pihak-pihak yang berkonflik dan komunitas internasional," tambahnya.
Seruan Paus Fransiskus ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional tentang meningkatnya jumlah korban sipil dan memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza. Pesan kuat dari pemimpin agama global ini diharapkan dapat mendorong para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan segera untuk mengakhiri kekerasan dan menemukan solusi damai untuk konflik tersebut.
Berikut poin-poin penting seruan Paus Fransiskus:
- Menghentikan segera serangan di Gaza.
- Membebaskan semua sandera.
- Memulai kembali gencatan senjata definitif.
- Meningkatkan komitmen bantuan kemanusiaan internasional ke Gaza.
- Mendorong dialog antara pihak-pihak yang berkonflik.