Jakarta Hadapi Krisis Personel Pemadam Kebakaran di Tengah Meningkatnya Insiden Kebakaran dan Darurat Lainnya

Jakarta Kekurangan Personel Pemadam Kebakaran di Tengah Peningkatan Insiden

Jakarta menghadapi tantangan serius dalam menjaga keamanan warganya dengan kekurangan personel pemadam kebakaran (damkar) yang signifikan. Padahal, peran vital petugas damkar tidak hanya terbatas pada pemadaman api, tetapi juga mencakup penanganan berbagai situasi darurat lainnya.

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini, menyatakan bahwa jumlah personel yang ada saat ini jauh dari ideal untuk mengimbangi tingginya angka kebakaran dan insiden darurat lainnya di ibu kota. "Memang dari segi personel masih sangat kekurangan," ujarnya, menekankan perlunya persiapan bertahap untuk memenuhi kebutuhan personel yang mendesak.

Kesenjangan Personel yang Signifikan

Saat ini, Jakarta hanya memiliki sekitar 4.000 personel damkar, angka yang jauh di bawah kebutuhan ideal yang diperkirakan mencapai 10.000 hingga 11.000 orang. Kesenjangan ini menimbulkan tekanan besar pada petugas yang ada, yang harus bekerja lebih keras untuk merespons setiap panggilan darurat.

Data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta mencatat adanya 1.969 kasus kebakaran sepanjang tahun 2024. Korsleting listrik masih menjadi penyebab utama kebakaran, menyoroti perlunya peningkatan kesadaran dan tindakan pencegahan.

Peran Damkar Melampaui Kebakaran

Namun, tugas petugas damkar tidak hanya sebatas memadamkan api. Mereka juga sering dikerahkan untuk menangani berbagai kejadian darurat lainnya, termasuk:

  • Penyelamatan korban kecelakaan
  • Evakuasi hewan liar
  • Penanganan bencana banjir
  • Situasi non-kebakaran lainnya

Pada tahun 2024, tercatat 6.800 kasus non-kebakaran yang ditangani oleh petugas damkar, menunjukkan betapa beragamnya peran mereka dalam menjaga keselamatan masyarakat.

"Persoalan kebakaran di Jakarta bukan hanya kebakaran, tapi non-kebakaran juga penting. Dengan demikian keberadaan damkar itu penting," tegas Pramono, menekankan pentingnya keberadaan dan peran multifungsi petugas damkar.

Distribusi Pos Pemadam Kebakaran yang Tidak Merata

Selain kekurangan personel, distribusi pos pemadam kebakaran di Jakarta juga menjadi perhatian. Dari 267 kelurahan di Jakarta, hanya sekitar 170 kelurahan yang memiliki pos damkar. Sementara itu, di tingkat kecamatan, seluruh 44 kecamatan sudah memiliki sektor damkar.

Kondisi ini menimbulkan tantangan dalam merespons kejadian darurat dengan cepat dan efektif, terutama di daerah-daerah padat penduduk seperti Tambora. "Maka untuk itu di daerah-daerah yang padat penduduk seperti Tambora dan sebagainya perlu ada langkah-langkah untuk mempersiapkan sejak dini. Termasuk preventif untuk pencegahan kebakaran," kata Pramono.

Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Krisis

Pemerintah Provinsi Jakarta sedang mempertimbangkan berbagai langkah untuk mengatasi krisis personel ini, termasuk membuka rekrutmen baru. Pramono menyatakan bahwa rekrutmen akan dilakukan secara bertahap tahun ini.

"Kami akan membuka secara bertahap untuk anggota ataupun petugas pemadam kebakaran. Yang jelas akan dibuka tahun ini. Yang jelas segera akan dibuka," ujarnya, meskipun ia perlu berdiskusi lebih lanjut dengan Kepala Dinas Damkar Jakarta untuk menentukan jumlah personel yang dibutuhkan.

Rekrutmen ini akan diprioritaskan bagi warga yang memiliki KTP Jakarta, memastikan bahwa petugas yang direkrut memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi dan tantangan di lapangan.

Kriteria Ketat untuk Calon Petugas Damkar

Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi, menekankan bahwa calon petugas damkar harus memenuhi berbagai kriteria ketat sebelum dapat bertugas. Salah satu syarat utama adalah kondisi fisik yang sehat dan tidak memiliki trauma tertentu yang dapat menghambat tugas mereka di lapangan.

"Kriterianya, salah satunya itu pribadi yang sehat, sudah pasti. Terus juga nanti pengetesan lagi, dites lagi apakah trauma dengan ketinggian, trauma dengan gelap. Jadi itu kan tidak boleh jadi petugas pemadam kebakaran. Nanti kita tes lagi," jelas Satriadi.

Dengan memenuhi kriteria ini, diharapkan petugas damkar yang direkrut dapat menjalankan tugas mereka dengan efektif dan profesional, serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Jakarta.

Krisis personel pemadam kebakaran di Jakarta adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera. Dengan mengatasi kekurangan ini, diharapkan Jakarta dapat meningkatkan kemampuan dalam merespons kebakaran dan berbagai situasi darurat lainnya, serta melindungi keselamatan dan keamanan warganya.