Gunung Lewotobi Laki-laki: Status Awas dan Potensi Erupsi Searah Ancam Flores Timur

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih berada dalam status Awas (Level IV), menandakan potensi bahaya erupsi yang signifikan. Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas vulkanik gunung tersebut.

Aktivitas Vulkanik Terkini

Berdasarkan data yang dihimpun dari Minggu, 23 Maret 2024 hingga Senin, 24 Maret 2024 pukul 06.00 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan aktivitas kegempaan yang beragam, termasuk:

  • 1 kali gempa letusan
  • 15 kali gempa embusan
  • 21 kali gempa harmonik
  • 3 kali gempa vulkanik dalam
  • 2 kali gempa tektonik lokal
  • 8 kali gempa tektonik jauh

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa secara visual, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terlihat dari tinggi erupsi yang tidak selalu teramati.

Potensi Erupsi Searah

Namun demikian, Wafid menekankan bahwa potensi bahaya tetap tinggi. Teramati adanya asap hembusan di sekitar puncak gunung, khususnya di sisi barat laut, yang mengindikasikan adanya rekahan. Selain itu, tembusan solfatara (uap belerang) juga terlihat di sisi timur laut dan barat daya.

"Adanya asap kawah (solfatara) ini disebabkan oleh adanya zona alterasi atau zona lemah, sehingga terlihat asap solfatara yang keluar dari area tersebut. Area tersebut dapat berpotensi terjadi directed blast atau erupsi langsung searah yang dapat terjadi ke arah barat laut, timur laut, dan barat daya dari Gunung Lewotobi Laki-laki," jelas Wafid.

Pengaruh Gempa Tektonik

Badan Geologi juga mencatat bahwa aktivitas gempa tektonik lokal masih fluktuatif, sementara gempa tektonik jauh mengalami peningkatan seiring aktifnya sesar-sesar di wilayah Flores. Hal ini menjadi perhatian khusus karena gempa tektonik, terutama gempa tektonik lokal dengan hiposenter di sekitar gunung, dapat memicu peningkatan aktivitas vulkanik.

"Kemungkinan mengindikasikan masih adanya suplai dari dalam yang lokasinya masih jauh dari tubuh Gunung Lewotobi Laki-laki," imbuh Wafid.

Oleh karena itu, Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki, terutama jika terjadi peningkatan jumlah gempa tektonik secara tiba-tiba. Status Awas tetap berlaku, dan masyarakat diminta untuk mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan instansi terkait.