Investasi Jumbo Rp161 Triliun untuk Konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Lampung-Medan

Konektivitas Jalan Tol Trans Sumatera: Proyek Megaproyek Lampung-Medan Butuh Rp161 Triliun

PT Hutama Karya (Persero), kontraktor utama proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), mengungkapkan kebutuhan investasi fantastis senilai Rp161 triliun untuk menyelesaikan ruas backbone penghubung Lampung dan Medan. Pernyataan ini disampaikan Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (5/3/2025). Proyek ambisius ini menargetkan peningkatan signifikan konektivitas antar wilayah di Sumatera, berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan ruas tol ini mencakup beberapa segmen krusial yang masih dalam tahap pengembangan. Segmen-segmen tersebut meliputi:

  • Jalan Tol Jambi - Rengat
  • Jalan Tol Rengat - Pekanbaru
  • Jalan Tol Dumai - Rantauprapat
  • Jalan Tol Rantauprapat - Kisaran

Total investasi yang dibutuhkan untuk keempat segmen tersebut mencapai angka yang sangat signifikan, yaitu Rp161 triliun. Saat ini, PT Hutama Karya masih mengevaluasi skema pembiayaan yang paling tepat untuk proyek ini. Beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan meliputi skema tarif, pembayaran berkala berbasis layanan, dukungan konstruksi, atau alternatif pembiayaan lainnya. Keputusan final mengenai skema pembiayaan ini akan sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan dan kelancaran proyek.

Budi Harto lebih lanjut menjelaskan target penyelesaian proyek. Tahap pembangunan ruas backbone hingga Pekanbaru ditargetkan rampung pada tahun 2029. Sementara itu, penyelesaian segmen Pekanbaru hingga Medan diproyeksikan pada tahun 2031. Ambisius, namun realistis, target tersebut memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan legislatif.

Dalam penutupnya, Budi Harto menyampaikan harapan besar akan dukungan penuh dari Komisi VI DPR RI terhadap kelanjutan proyek strategis nasional ini. Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan investasi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sumatera. Keberhasilannya akan berdampak luas, membuka aksesibilitas yang lebih baik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Tantangannya terletak pada pengadaan dana yang besar dan pengelolaan proyek yang efektif dan efisien untuk memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran.

Keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera yang terintegrasi akan mempermudah arus barang dan jasa, meningkatkan mobilitas penduduk, dan membuka peluang investasi baru di sepanjang jalur tol. Ini merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan keuntungan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera. Namun, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada pengelolaan yang baik, transparansi, dan dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan.