Kebijakan WFA ASN Dimulai: Lalu Lintas Ibukota Padat, Arus Mudik Awal Belum Terlihat Signifikan
Implementasi WFA ASN Dimulai: Dampak Terhadap Lalu Lintas Masih Bervariasi
Kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) telah resmi dimulai pada hari Senin, 24 Maret 2025. Implementasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 2 Tahun 2025. Tujuan utama dari SE ini adalah untuk menjaga produktivitas kerja ASN selama periode libur Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, serta mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat.
SE tersebut memberikan fleksibilitas kepada pimpinan instansi pemerintah untuk mengatur pelaksanaan tugas kedinasan ASN melalui kombinasi Work From Office (WFO), Work From Home (WFH), dan WFA. Periode penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan ini berlangsung selama empat hari, dari 24 hingga 27 Maret 2025.
Kondisi Lalu Lintas di Jakarta dan Sekitarnya
Pada hari pertama implementasi WFA, pantauan di lapangan menunjukkan kondisi lalu lintas yang beragam.
- Jakarta Pusat dan Selatan: Arus lalu lintas di beberapa ruas jalan utama di Jakarta, seperti kawasan Pancoran arah Semanggi dan underpass Mampang-Kuningan, terpantau padat seperti hari kerja biasa. Kepadatan juga terjadi di sekitar kawasan SCBD akibat pertemuan arus kendaraan dari Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman.
- Transportasi Publik: Halte-halte TransJakarta, seperti Slipi, Semanggi, dan Simpang Kuningan, juga terlihat ramai dengan penumpang yang berlalu-lalang.
- Tol Jakarta-Cikampek: Berdasarkan pantauan CCTV Kementerian PUPR, arus lalu lintas di gerbang tol (GT) dan ruas jalan Tol Jakarta arah Cikampek masih relatif lengang. Kondisi serupa juga terpantau di GT Cikarang Utama (Cikatama) 1 dan 2, GT Cibitung 3, GT Cikarang Barat, hingga GT Kalihurip 1 dan 2. Kepadatan hanya terjadi di KM 48 akibat adanya kendaraan yang mengalami gangguan.
Dampak WFA terhadap Arus Mudik
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Didiek Hartantyo, memperkirakan puncak arus mudik penumpang kereta api akan terjadi pada tanggal 28 dan 29 Maret 2025. Menurutnya, kebijakan WFA turut berkontribusi dalam penyebaran pergerakan pemudik.
"Perkiraan puncak arus mudik itu tanggal 28 dan 29 Maret," kata Didiek seperti dilansir Antara, Senin (24/3/2025).
"Artinya apa? Bahwa pengaruh daripada kebijakan pemerintah, work from anywhere itu juga terasa. Sehingga sudah ada penyebaran-penyebaran mulai dari Jumat (21/3) sampai Senin dan Selasa (23-24 Maret), sehingga penyebarannya terasa," ujar dia menambahkan.
Kebijakan WFA diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kelancaran arus mudik dengan mengurangi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu tertentu. Meskipun demikian, pantauan pada hari pertama implementasi menunjukkan bahwa dampak tersebut belum terlihat signifikan. Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengukur efektivitas kebijakan WFA dalam mengatasi persoalan mobilitas selama periode libur panjang.