Permintaan Songkok Bugis Melesat, Pedagang Kopiah Samarinda Raup Berkah Ramadan

Pasar Kopiah Samarinda Semarak Jelang Idul Fitri: Songkok Bugis Jadi Primadona

SAMARINDA - Suasana pasar tradisional di Samarinda, Kalimantan Timur, semakin ramai menjelang Hari Raya Idul Fitri. Salah satu komoditas yang mengalami peningkatan permintaan signifikan adalah kopiah, khususnya Songkok Bugis. Para pedagang kopiah di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional merasakan dampak positif dari tradisi masyarakat yang ingin tampil prima saat merayakan Lebaran.

Rudi, seorang pedagang kopiah senior di Pasar Pagi Samarinda, mengungkapkan bahwa penjualan kopiah mengalami peningkatan sejak awal bulan Ramadan. Namun, lonjakan terbesar terjadi dalam satu minggu terakhir menjelang Lebaran. "Alhamdulillah, omzet kami meningkat berkali-kali lipat dibandingkan hari biasa. Masyarakat berbondong-bondong membeli kopiah baru untuk dipakai saat salat Id dan bersilaturahmi," ujarnya.

Songkok Bugis: Simbol Elegansi dan Tradisi

Dari sekian banyak jenis kopiah yang ditawarkan, Songkok Bugis menjadi primadona di kalangan pembeli. Kopiah khas Sulawesi Selatan ini memiliki ciri khas pada bagian atasnya yang datar dan motifnya yang beragam. Menurut Rudi, Songkok Bugis digemari karena modelnya yang elegan dan memberikan kesan rapi saat dikenakan. Selain itu, bahan yang digunakan juga nyaman dipakai, terutama saat cuaca panas.

"Songkok Bugis ini memang sudah menjadi tradisi di Samarinda setiap menjelang Lebaran. Banyak yang mencari karena modelnya yang tidak lekang oleh waktu dan cocok dipadukan dengan berbagai jenis pakaian," jelas Rudi.

Amir, seorang pembeli di Pasar Pagi, mengaku setiap tahun selalu membeli Songkok Bugis baru untuk menyambut Lebaran. "Bagi saya, memakai kopiah baru saat Lebaran adalah bagian dari tradisi. Songkok Bugis ini modelnya bagus, bahannya adem, dan harganya juga terjangkau," katanya.

Harga Bervariasi, Kualitas Tetap Terjaga

Harga kopiah di pasaran Samarinda bervariasi, tergantung pada bahan, kualitas, dan modelnya. Kopiah biasa dibanderol mulai dari Rp 45.000 hingga Rp 55.000, sementara Songkok Bugis kualitas premium bisa mencapai Rp 300.000 atau lebih. Meskipun harga bervariasi, para pedagang menjamin kualitas kopiah yang mereka jual tetap terjaga.

"Kami selalu menjaga kualitas barang yang kami jual. Kami ingin pelanggan puas dan kembali lagi membeli di toko kami," ujar Rudi.

Para pedagang kopiah di Samarinda optimis penjualan akan terus meningkat hingga malam takbiran. Mereka berharap, tradisi membeli kopiah baru menjelang Lebaran akan terus dilestarikan oleh masyarakat.

Daftar Harga Kopiah (Estimasi):

  • Kopiah Biasa: Rp 45.000 - Rp 55.000
  • Songkok Bugis (Standar): Rp 75.000 - Rp 150.000
  • Songkok Bugis (Premium): Rp 200.000 - Rp 300.000+