Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Status Waspada Diberlakukan

Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Status Waspada Diberlakukan

Lembata, Nusa Tenggara Timur - Gunung Ile Lewotolok, yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Selasa (25/3/2025) pagi. Erupsi ini terekam oleh seismograf dengan durasi sekitar 45 detik dan amplitudo maksimum mencapai 37 mm, menandakan kekuatan letusan yang signifikan.

Menurut Yeremias K Pugel, petugas Pos Pengamat Gunung Ile Lewotolok, erupsi terjadi tepat pada pukul 06.27 Wita. Dampak visual dari letusan ini adalah kolom abu setinggi kurang lebih 300 meter yang membubung di atas puncak gunung, yang memiliki ketinggian 1.723 meter di atas permukaan laut. Kolom abu tersebut teramati berwarna kelabu dengan intensitas yang cukup tebal, dan cenderung mengarah ke arah timur, menunjukkan arah angin yang dominan pada saat kejadian.

Aktivitas Vulkanik Meningkat Sehari Sebelumnya

Sebelum erupsi pagi ini, Gunung Ile Lewotolok telah menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Pada hari Senin (24/3/2025), dari pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita, gunung ini tercatat mengalami 63 kali letusan. Tinggi kolom abu bervariasi antara 100 hingga 400 meter, dengan warna asap kelabu yang menandakan material vulkanik yang dikeluarkan. Letusan-letusan ini juga disertai dengan gemuruh dan dentuman lemah yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Selain letusan, Pos Pengamatan juga mencatat aktivitas kegempaan yang intens. Tercatat 139 kali gempa embusan dengan amplitudo antara 1.8 hingga 17.5 mm dan durasi antara 20 hingga 63 detik. Selain itu, terekam juga satu kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 1.9 mm dan durasi 175 detik, serta satu kali vulkanik dalam dengan amplitudo 2.6 mm, S-P 0.9 detik, dan durasi 11 detik. Data-data ini menunjukkan dinamika kompleks yang terjadi di dalam tubuh gunung.

Imbauan dan Status Waspada

Mengingat aktivitas vulkanik yang meningkat, Yeremias K Pugel mengimbau kepada seluruh masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok untuk tetap tenang namun waspada. Masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker atau alat pelindung diri lainnya guna menghindari dampak negatif dari abu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan dan kesehatan. Saat ini, status aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level II atau Waspada.

Status Waspada ini mengindikasikan bahwa terdapat peningkatan aktivitas yang dapat berpotensi menyebabkan erupsi yang lebih besar. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari pihak berwenang seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kesiapsiagaan dan pemahaman tentang risiko bencana adalah kunci untuk mengurangi dampak negatif dari erupsi gunung berapi.

  • Imbauan Penting:
    • Gunakan masker atau alat pelindung diri.
    • Pantau informasi resmi dari PVMBG dan BPBD.
    • Siapkan diri menghadapi kemungkinan evakuasi.

Gunung Ile Lewotolok dengan ketinggian 1.423 meter dari permukaan laut (mdpl) terus dipantau secara intensif oleh petugas Pos Pengamatan. Data-data seismik dan visual terus dianalisis untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat dan pemerintah daerah. Diharapkan, dengan informasi yang tepat dan tindakan yang cepat, risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok dapat diminimalisir.