Meraih Keutamaan Lailatul Qadar dengan Salat Tasbih: Panduan Lengkap dan Waktu Pelaksanaan

Meraih Keutamaan Lailatul Qadar dengan Salat Tasbih: Panduan Lengkap dan Waktu Pelaksanaan

Salat Tasbih merupakan ibadah sunnah yang istimewa, dianjurkan untuk dikerjakan sebagai upaya meraih keberkahan malam Lailatul Qadar. Keistimewaan salat ini terletak pada bacaan tasbih yang diperbanyak, sebagai bentuk pengagungan dan penyucian Allah SWT. Lantas, bagaimana tata cara pelaksanaannya dan kapan waktu yang tepat untuk menunaikannya?

Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa bagi umat Islam. Disebutkan dalam Al-Qur'an, malam ini lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Allah SWT melimpahkan rahmat, ampunan, dan keberkahan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal saleh. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Salat Tasbih: Amalan Sunnah yang Dianjurkan

Salat Tasbih adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, terutama pada malam Lailatul Qadar. Salat ini memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda bahwa jika seseorang mengerjakan salat Tasbih, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik yang kecil maupun yang besar.

Waktu Pelaksanaan Salat Tasbih

Salat Tasbih dapat dikerjakan kapan saja, baik siang maupun malam hari. Namun, jika dikerjakan pada malam hari, lebih utama dilakukan dengan dua salam (setiap dua rakaat satu salam). Sedangkan jika dikerjakan pada siang hari, dapat dilakukan dengan satu salam (empat rakaat sekaligus).

Tata Cara Salat Tasbih

Pada dasarnya, tata cara salat Tasbih sama dengan salat sunnah lainnya. Perbedaannya terletak pada niat dan tambahan bacaan tasbih pada setiap gerakan. Berikut adalah tata cara salat Tasbih secara rinci:

  1. Niat:
    • أُصَلِّي سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
    • Ushalli sunnatat tasbihi rak'ataini lillahi ta'ala.
    • Artinya: "Aku niat salat sunnah Tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala."
  2. Takbiratul Ihram
  3. Membaca Doa Iftitah
  4. Membaca Surah Al-Fatihah
  5. Membaca Surah Pendek (Dianjurkan membaca surah-surah yang diawali dengan tasbih seperti Al-Hadid, Al-Hasyr, As-Shaff, Al-Jumu'ah, dan At-Taghabun)
  6. Membaca Tasbih 15 Kali (sebelum rukuk)
    • سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
    • Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim.
    • Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
  7. Rukuk (Membaca tasbih 10 kali)
  8. I'tidal (Membaca tasbih 10 kali)
  9. Sujud (Membaca tasbih 10 kali)
  10. Duduk di Antara Dua Sujud (Membaca tasbih 10 kali)
  11. Sujud Kedua (Membaca tasbih 10 kali)
  12. Bangkit untuk Rakaat Berikutnya (Membaca tasbih 10 kali sebelum berdiri)

Setiap rakaat dilakukan dengan urutan yang sama, sehingga total bacaan tasbih dalam satu rakaat adalah 75 kali. Dengan demikian, dalam empat rakaat salat Tasbih, total bacaan tasbih menjadi 300 kali.

Doa Setelah Salat Tasbih

Setelah selesai melaksanakan salat Tasbih, dianjurkan untuk membaca doa berikut:

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ

Allâhumma innî as'aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a'mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ akhâfak. Allâhumma innî as'aluka makhâfatan tahjizunî 'an ma'âshîka hattâ a'mala bi thâ'atika 'amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ'an minka wa hattâ atawakkala 'alaika fil 'umûri kullihâ wa hattâ akûna 'uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).

Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara', dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu. Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Maha Suci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api)"

Dengan melaksanakan salat Tasbih, kita berharap dapat meraih ampunan dan keberkahan dari Allah SWT, serta mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar. Meskipun sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar, salat ini dapat dikerjakan kapan saja sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahu a'lam.