Kebijakan WFA Picu Lonjakan Arus Mudik Lebih Awal, Kenaikan Hingga 37,5 Persen Terpantau di Trans Jawa

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat adanya peningkatan signifikan dalam arus mudik Lebaran 2025, bahkan sejak H-10 atau Jumat (21/3/2025). Fenomena ini di luar perkiraan awal, dipicu oleh implementasi kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kebijakan cepat pemerintah terkait Work From Anywhere sangat positif. Dampaknya, pada H-10, peningkatan volume lalu lintas sudah terlihat jelas," ungkap Kepala Korlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, dalam keterangannya pada Senin (24/3/2025).

Peningkatan arus mudik ini teramati pada jalur-jalur strategis yang menghubungkan Jawa dan Sumatera, baik yang mengarah ke Trans Jawa maupun Trans Sumatera. Data menunjukkan perbandingan yang mencolok dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Lonjakan Arus di Trans Jawa

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Jasa Marga, pada H-10 Lebaran 2024, tercatat sekitar 115.000 kendaraan melintas di ruas jalan Trans Jawa. Angka ini melonjak tajam pada H-10 Lebaran 2025.

"Pada H-10 tahun ini, jumlah kendaraan yang melintas di jalur tersebut mencapai 158.000. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 37,5 persen dibandingkan tahun lalu," jelas Irjen Agus.

Kenaikan Arus di Pelabuhan Bakauheni

Selain jalur darat, peningkatan arus mudik juga terpantau di Pelabuhan Bakauheni, gerbang utama yang menghubungkan Jawa dan Sumatera melalui jalur laut.

"Arus kendaraan yang menuju Sumatera melalui Bakauheni juga mengalami kenaikan. Pada H-10, kenaikannya mencapai 15,7 persen, dan pada H-9 melonjak menjadi 82 persen," lanjut Irjen Agus.

Antisipasi Puncak Arus Mudik dan Balik

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, memprediksi bahwa puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada tanggal 28-30 Maret 2025. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 5-7 April 2025.

Prediksi ini disampaikan dalam rapat koordinasi lintas sektoral yang membahas kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, pada Senin (10/3/2025).

"Kami telah menyusun rencana kegiatan Operasi Ketupat yang dibagi menjadi dua versi, guna mengantisipasi dan mengelola potensi kepadatan lalu lintas selama periode mudik dan balik," ujar Kapolri.

Polri menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi masa mudik Lebaran 2025. Korps Bhayangkara akan mengerahkan segala sumber daya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"Kami juga telah menyiapkan berbagai strategi rekayasa lalu lintas, termasuk penerapan sistem ganjil genap, contraflow, hingga one way, untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik," pungkas Jenderal Listyo.