Antisipasi Kecelakaan, Pemudik dan Wisatawan Diminta Waspadai Empat Rute Rawan di Gunungkidul Saat Libur Lebaran
Gunungkidul Imbau Pemudik dan Wisatawan Hindari Jalur Ekstrem Demi Keselamatan
Menjelang libur panjang Lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan imbauan penting bagi para pemudik dan wisatawan yang hendak mengunjungi wilayah tersebut. Terdapat empat jalur yang dinilai rawan dan berbahaya, sehingga sangat disarankan untuk dihindari demi keselamatan.
Sekretaris Dishub Gunungkidul, Bayu Susilo Aji, menjelaskan bahwa keempat jalur tersebut memiliki karakteristik yang ekstrem, mulai dari tanjakan curam, kondisi jalan yang kurang memadai, hingga potensi longsor. Upaya pencegahan pun telah dilakukan, termasuk penutupan dua jalur dari aplikasi navigasi Google Maps.
"Kami mengimbau kepada seluruh pemudik dan wisatawan untuk lebih berhati-hati dan menghindari jalur-jalur yang berpotensi membahayakan," ujar Bayu.
Daftar Jalur Ekstrem yang Harus Dihindari:
Berikut adalah daftar lengkap empat jalur ekstrem di Gunungkidul yang sebaiknya dihindari oleh pemudik dan wisatawan:
- Jalur Bundelan Ngawen: Dikenal dengan tanjakan yang sangat curam dan kondisi jalan yang kurang baik.
- Jalur Petir-Ngoro-oro Patuk: Memiliki kontur jalan yang naik turun ekstrem dan berkelok-kelok, sehingga memerlukan kehati-hatian ekstra.
- Jalur Playen-Cinomati: Kondisi jalan yang sempit dan berlubang, serta minimnya penerangan, menjadikannya rawan kecelakaan.
- Jalur Paralayang (dari arah Pantai Parangtritis): Selain curam, jalur ini juga berbahaya karena lalu lintas yang ramai dan potensi gangguan dari aktivitas paralayang.
Dishub Gunungkidul telah mengambil langkah preventif dengan menonaktifkan Jalur Paralayang dan Jalur Cinomati dari Google Maps. Hal ini dilakukan karena kedua jalur tersebut seringkali digunakan oleh wisatawan sebagai jalan pintas, tanpa menyadari tingkat kesulitannya.
Rekomendasi Jalur Alternatif
Bagi pemudik dan wisatawan yang datang dari arah timur atau utara, seperti Klaten, Dishub Gunungkidul merekomendasikan untuk menggunakan jalur Semin atau jalur utama Yogyakarta-Wonosari. Kedua jalur ini dinilai lebih aman dan nyaman untuk dilalui.
"Hindari melewati Bundelan Ngawen karena tanjakannya sangat berbahaya. Lebih aman melalui Semin atau jalur utama Yogyakarta-Wonosari," tegas Bayu.
Jalur Clongop Gedangsari Tetap dalam Pengawasan
Mengenai jalur Clongop di Gedangsari yang sempat mengalami longsor, Bayu menjelaskan bahwa jalur tersebut sudah dibuka kembali. Namun, ia tetap merekomendasikan jalur ini hanya untuk kendaraan kecil. Selain itu, pengendara juga diminta untuk menghindari jalur ini saat hujan deras, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
"Saat curah hujan tinggi, potensi longsor susulan tetap ada. Jalur lama pun sebenarnya berbahaya, dan hanya direkomendasikan untuk mobil pribadi. Kendaraan dengan kapasitas lebih dari 8 orang sebaiknya tidak melintas," imbuhnya.
Dishub Gunungkidul akan terus melakukan pemantauan dan penjagaan di jalur-jalur rawan selama masa libur Lebaran. Rambu-rambu peringatan juga akan dipasang untuk mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati. Diharapkan dengan upaya ini, angka kecelakaan lalu lintas di Gunungkidul dapat ditekan dan para pemudik serta wisatawan dapat menikmati liburan dengan aman dan nyaman.
Penghapusan jalur ekstrim dari aplikasi google maps bersifat permanen dan akan dilakukan patroli di jalur tersebut.