Masjidil Haram Kembali Lapang: Era Baru Tanpa Crane Setelah Dua Dekade Pembangunan
Masjidil Haram: Wajah Baru Setelah 20 Tahun Penuh Pembangunan
Mekkah, Arab Saudi - Sebuah era baru telah dimulai di Masjidil Haram, masjid suci umat Islam. Setelah dua dekade yang diwarnai proyek perluasan dan pembangunan yang masif, Masjidil Haram kini tampil dengan wajah yang lebih lapang dan megah, terbebas dari keberadaan crane yang selama ini menjadi pemandangan umum.
Hilangnya crane dari lanskap Masjidil Haram menandai selesainya sebagian besar proyek perluasan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kenyamanan bagi jutaan jemaah haji dan umrah yang datang setiap tahunnya. Proyek ambisius ini, yang dimulai sekitar dua dekade lalu, telah mengubah secara signifikan wajah Masjidil Haram dan area sekitarnya.
Haji Tanpa Crane: Pengalaman Ibadah yang Lebih Nyaman
Musim haji tahun ini menjadi istimewa karena menjadi yang pertama dalam 20 tahun terakhir tanpa keberadaan crane. Selama bertahun-tahun, jemaah haji terbiasa melihat crane menjulang tinggi di sekitar Masjidil Haram, yang terkadang menimbulkan kekhawatiran dan mengurangi kenyamanan saat beribadah.
Keberadaan crane di Masjidil Haram bukan tanpa sejarah kelam. Tragedi jatuhnya crane pada tahun 2015, yang menewaskan ratusan jemaah, menjadi pengingat akan risiko yang menyertai proyek pembangunan skala besar di tempat suci. Kini, dengan selesainya sebagian besar proyek, jemaah dapat beribadah dengan lebih tenang dan khusyuk.
Transformasi Masjidil Haram: Lebih Luas dan Megah
Foto-foto udara terbaru dari Saudi Press Agency menunjukkan Masjidil Haram yang bersih dan lapang, tanpa crane yang menghalangi pandangan. Area Ka'bah dan sekitarnya tampak lebih luas, memungkinkan jemaah untuk bergerak dengan lebih leluasa.
Proyek perluasan Masjidil Haram, yang merupakan salah satu proyek konstruksi terbesar di dunia, telah meningkatkan kapasitas masjid secara signifikan. Perluasan area tawaf, misalnya, memungkinkan lebih banyak jemaah untuk melakukan ibadah tawaf dalam waktu yang bersamaan.
Rincian Proyek Perluasan:
- Luas Total: Perluasan ketiga mencapai 345.000 m².
- Perluasan Area Tawaf: Area tawaf diperluas hingga 12.350 m².
- Kapasitas Tawaf: Mampu menampung 107.000 orang per jam.
Selain perluasan area, proyek ini juga mencakup pemasangan bulan sabit emas di setiap menara Masjidil Haram, yang menambah kemegahan dan keindahan arsitektur masjid.
Sejarah Perluasan Masjidil Haram
Sejarah mencatat bahwa perluasan Masjidil Haram telah dilakukan sejak zaman Khalifah Umar bin Khattab RA. Beliau membeli rumah-rumah di sekitar Masjidil Haram dan merobohkannya untuk memperluas area masjid. Perluasan ini dilakukan untuk mengakomodasi jumlah jemaah yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Perluasan yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA pada tahun 17 H menjadi tonggak penting dalam sejarah Masjidil Haram. Sejak saat itu, Masjidil Haram terus mengalami perluasan dan renovasi untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dari seluruh dunia.
Dengan selesainya sebagian besar proyek perluasan, Masjidil Haram kini siap menyambut jemaah haji dan umrah dengan fasilitas yang lebih modern dan nyaman. Era baru tanpa crane menandai babak baru dalam sejarah Masjidil Haram, yang terus berupaya menjadi tempat ibadah yang ideal bagi umat Islam dari seluruh penjuru dunia.