Antisipasi Lonjakan Pemudik, PLN Cianjur Perluas Jaringan SPKLU Jelang Lebaran 2025

Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersiap menyambut lonjakan pemudik yang diperkirakan akan didominasi oleh pengguna mobil listrik. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cianjur telah mengambil langkah antisipatif dengan memperluas jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai titik strategis sepanjang jalur mudik.

Manajer PLN UP3 Cianjur, Andre Pratama, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 25 SPKLU yang tersebar mulai dari kawasan Puncak yang sejuk hingga jalur Pansela (pantai selatan) yang menawarkan pemandangan indah. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan ini. "Kami ingin memastikan para pemudik mobil listrik tidak perlu khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan," ujar Andre, menunjukkan komitmen PLN dalam mendukung mobilitas berkelanjutan.

Lokasi Strategis SPKLU

Berikut adalah beberapa lokasi SPKLU yang dapat diakses oleh para pemudik:

  • Lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Cianjur
  • Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) Cianjur
  • ULP Cipanas
  • ULP Ciranjang
  • ULP Tanggeung
  • ULP Sindangbarang
  • Pusat perbelanjaan di kawasan Puncak
  • Hotel-hotel di kawasan Puncak

Dengan penempatan SPKLU di lokasi-lokasi strategis ini, PLN berharap dapat memberikan kemudahan akses bagi para pemudik untuk mengisi daya kendaraan mereka. Selain itu, ketersediaan SPKLU di pusat perbelanjaan dan hotel juga memberikan kesempatan bagi para pemudik untuk beristirahat dan menikmati fasilitas yang ada sambil menunggu pengisian daya selesai.

Kemudahan Akses Informasi SPKLU

PLN juga menyediakan kemudahan bagi para pengguna mobil listrik untuk mencari lokasi SPKLU terdekat melalui aplikasi PLN Mobile. Aplikasi ini memungkinkan para pengguna untuk melihat peta lokasi SPKLU, status ketersediaan, dan informasi penting lainnya terkait pengisian daya. Dengan demikian, para pemudik dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik dan menghindari potensi kehabisan daya di tengah jalan.

Teknologi Fast Charging dan Efisiensi Biaya

Andre menjelaskan bahwa SPKLU yang tersedia telah dilengkapi dengan teknologi fast charging, yang memungkinkan pengisian daya yang lebih cepat dibandingkan dengan pengisian daya di rumah. Untuk mengisi daya hingga setengah kapasitas baterai, hanya dibutuhkan waktu sekitar 30 menit. Selain itu, biaya pengisian daya mobil listrik juga jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). "Dengan harga BBM sekitar Rp 10.000 per liter, biaya pengisian daya 1 kWh hanya sekitar Rp 2.400. Ini berarti lebih irit sekitar seperempatnya," jelas Andre, menekankan keuntungan ekonomis menggunakan mobil listrik.

Tren Mobil Listrik Meningkat

PLN mencatat bahwa tren penggunaan mobil listrik terus meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan semakin terjangkaunya harga kendaraan listrik. Saat ini, harga mobil listrik mulai dari sekitar Rp 200 juta, menjadikannya pilihan yang semakin menarik bagi masyarakat. Sejalan dengan tren ini, PLN berkomitmen untuk terus memperluas infrastruktur pendukung dengan menambah jumlah SPKLU di seluruh wilayah Cianjur. "Kami siap melayani kebutuhan para pemudik yang menggunakan mobil listrik pada musim mudik tahun ini dan tahun-tahun berikutnya," pungkas Andre, menegaskan kesiapan PLN dalam mendukung transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan.