Antisipasi Ancaman Regional, Jepang Perkuat Pertahanan dengan Rudal Jarak Jauh

Jepang mengambil langkah signifikan dalam memperkuat pertahanannya dengan berencana menempatkan rudal jarak jauh di wilayah selatan Kyushu. Keputusan ini didorong oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap stabilitas regional dan potensi perubahan dinamika keamanan di kawasan Asia Timur.

Rudal-rudal dengan jangkauan mencapai 1.000 kilometer ini dirancang untuk mampu menjangkau target-target strategis di Korea Utara dan wilayah pesisir China. Penempatan rudal ini dijadwalkan pada tahun depan dan bertujuan untuk memperkuat pertahanan gugus pulau Okinawa serta meningkatkan kemampuan Jepang dalam melakukan serangan balik jika diserang.

Keputusan untuk menempatkan rudal jarak jauh di Okinawa tidak bertujuan untuk memprovokasi China, mengingat wilayah tersebut sudah memiliki sejumlah rudal dengan jangkauan yang lebih pendek. Langkah ini lebih dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan secara keseluruhan dalam menghadapi ancaman yang berkembang.

Yoichi Shimada, profesor emeritus di Universitas Prefektur Fukui, menekankan perlunya Jepang untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam meningkatkan kemampuan pertahanannya. "Dengan meningkatnya ancaman dari China dan Korea Utara, wajar bagi Jepang untuk merespons dengan sistem persenjataan yang lebih efektif. Saya pikir Jepang harus segera mengambil langkah seperti penyebaran rudal jarak jauh untuk keamanan yang lebih kuat," ujarnya.

Keputusan Jepang ini juga dipengaruhi oleh kekhawatiran mengenai komitmen Amerika Serikat terhadap perjanjian keamanan bilateral. Komentar mantan Presiden AS Donald Trump mengenai perjanjian keamanan Jepang-AS yang tidak bersifat timbal balik memicu keraguan di kalangan pengamat dan pejabat Jepang. Beberapa pihak khawatir bahwa dalam situasi krisis, AS mungkin tidak memberikan dukungan yang diharapkan.

Robert Dujarric dari Temple University di Tokyo menyatakan bahwa aliansi AS-Jepang sedang mengalami masa sulit. "Bahkan jika China menyerang Jepang, tidak ada jaminan bahwa AS di bawah Trump akan melakukan apa pun. Itu masalah besar," katanya.

Saat ini, dua pangkalan Pasukan Bela Diri Jepang, Camp Yufuin di Oita dan Camp Kengun di Kumamoto, keduanya di Kyushu, sedang dipertimbangkan sebagai lokasi penempatan rudal baru tersebut. Sistem senjata baru ini dilaporkan sebagai versi pengembangan dari rudal berpemandu darat ke kapal Tipe-12 Jepang, yang sudah ditempatkan di beberapa lokasi.

"Ini hanyalah satu bagian dari peningkatan bertahap dalam kapasitas militer Jepang," kata Dujarric, yang meyakini bahwa negara itu perlu memikirkan kembali kebijakan keamanannya mengingat lanskap geopolitik yang terus berubah.

Poin-poin penting:

  • Penempatan Rudal: Jepang berencana menempatkan rudal jarak jauh di Kyushu.
  • Jangkauan: Rudal memiliki jangkauan 1.000 km, mampu mencapai Korea Utara dan pesisir China.
  • Tujuan: Memperkuat pertahanan Okinawa dan meningkatkan kemampuan serangan balik.
  • Kekhawatiran: Meningkatnya ancaman dari China dan Korea Utara.
  • Aliansi AS-Jepang: Keraguan tentang komitmen AS dalam perjanjian keamanan.
  • Pangkalan: Camp Yufuin dan Camp Kengun dipertimbangkan sebagai lokasi penempatan.
  • Sistem Rudal: Pengembangan dari rudal berpemandu darat ke kapal Tipe-12.
  • Kebijakan Keamanan: Jepang perlu memikirkan kembali kebijakan keamanannya.