Operasi Ketupat 2025: Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun Tajam di Hari Kedua
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaporkan penurunan signifikan angka kecelakaan lalu lintas pada hari kedua Operasi Ketupat 2025. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, menyampaikan optimisme bahwa tren positif ini dapat terus dipertahankan hingga akhir periode operasi.
"Alhamdulillah, kami melihat adanya penurunan yang cukup menggembirakan pada angka kecelakaan di hari kedua Operasi Ketupat tahun ini," ujar Brigjen Pol. Slamet Santoso saat memberikan keterangan di Command Center KM 29, Cikarang, Jawa Barat, Senin (24/3/2025). "Kami berharap kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas semakin meningkat, sehingga perjalanan mudik menjadi lebih aman dan nyaman."
Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat 22 kejadian kecelakaan lalu lintas pada hari kedua Operasi Ketupat 2025. Angka ini menunjukkan penurunan drastis sebesar 82,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada Operasi Ketupat 2024, di mana tercatat 126 kejadian kecelakaan.
Penurunan angka kecelakaan ini, menurut Brigjen Pol. Slamet Santoso, merupakan hasil kerja keras dan sinergi dari berbagai pihak yang terlibat dalam Operasi Ketupat 2025. Koordinasi lintas sektoral, peningkatan patroli, serta penerapan kebijakan seperti work from anywhere (WFA) dan pembatasan kendaraan berat, dinilai memberikan kontribusi positif terhadap keselamatan lalu lintas.
"Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam Operasi Ketupat ini. Kehadiran petugas di lapangan, sosialisasi keselamatan lalu lintas, dan penegakan hukum yang tegas, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap penurunan angka kecelakaan," tegas Brigjen Pol. Slamet Santoso.
Selain itu, Brigjen Pol. Slamet Santoso juga menyoroti peningkatan volume kendaraan yang melintasi jalur utama Trans Jawa. Data menunjukkan, hingga pukul 21.00 WIB pada Senin (24/3), tercatat 122.788 kendaraan melintasi KM 29 menuju arah timur, meningkat 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, jumlah kendaraan yang masuk mencapai 131.000 unit, juga meningkat 8% dibandingkan tahun lalu.
Meskipun terjadi peningkatan volume kendaraan, Brigjen Pol. Slamet Santoso mengimbau masyarakat untuk tetap mengutamakan keselamatan dalam perjalanan mudik. Ia menyarankan pemudik untuk memanfaatkan fasilitas angkutan umum yang disediakan pemerintah, serta menghindari penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh.
"Kami tidak merekomendasikan penggunaan sepeda motor untuk mudik jarak jauh, karena sangat berisiko. Jika terpaksa menggunakan sepeda motor, pastikan kondisi kendaraan prima dan pengemudi dalam keadaan sehat. Jangan lupa untuk beristirahat jika merasa lelah," imbaunya.
Korlantas Polri telah menyiapkan 1.283 pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu di sepanjang jalur mudik, baik di jalan tol maupun jalan arteri. Brigjen Pol. Slamet Santoso juga mengingatkan pemudik untuk memanfaatkan rest area yang tersedia. Jika rest area di dalam tol penuh, pemudik dapat keluar tol dan beristirahat di rest area jalan arteri, kemudian masuk kembali ke tol tanpa dikenakan tarif tambahan.
Berikut adalah beberapa imbauan keselamatan dari Korlantas Polri bagi para pemudik:
- Gunakan angkutan umum atau fasilitas mudik gratis yang disediakan pemerintah.
- Hindari mudik dengan sepeda motor, terutama untuk jarak jauh.
- Pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum berangkat.
- Periksa kesehatan pengemudi dan penumpang.
- Istirahatlah jika merasa lelah atau mengantuk.
- Patuhi rambu lalu lintas dan arahan petugas.
- Manfaatkan rest area untuk beristirahat.
Korlantas Polri berharap, dengan kerjasama dari seluruh pihak, Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan lancar dan aman, serta dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas seminimal mungkin.