Pesona Ngabuburit di Pulau Sakala: Batu Makdengkeng, Surga Tersembunyi di Ujung Timur Jawa Timur

Pesona Ngabuburit di Pulau Sakala: Batu Makdengkeng, Surga Tersembunyi di Ujung Timur Jawa Timur

Mentari senja mulai merunduk di ufuk barat, menorehkan gradasi warna jingga dan keemasan di langit Pulau Sakala, pulau terluar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Di titik paling timur Indonesia bagian barat ini, masyarakat Pulau Sakala, khususnya di Desa Sapeken, memiliki tradisi unik menghabiskan waktu ngabuburit: menikmati keindahan alam di Wisata Batu Makdengkeng. Batu Makdengkeng, sebuah formasi batuan unik yang terletak di Dusun Tunggara, sisi selatan Pulau Sakala, menjadi magnet bagi warga lokal dan sesekali pengunjung luar yang ingin merasakan suasana berbeda saat menunggu waktu berbuka puasa.

Keunikan Batu Makdengkeng terletak pada posisinya yang seolah 'duduk' di atas batu lain di bawahnya, dengan ukuran yang dipercaya warga setempat terus membesar. Mitos seputar batu ini menambah daya tariknya, menarik banyak muda-mudi untuk menghabiskan waktu ngabuburit di lokasi tersebut. Mariana (24), warga Pulau Sakala, menuturkan, "Banyak muda-mudi yang ngabuburit di sini. Karena bagus, pemandangannya eksotis, dan cocok untuk berfoto," jelasnya. Selain pemandangan matahari terbenam yang memesona, pengunjung juga dapat menikmati hamparan pasir putih luas dan panorama laut yang menenangkan.

Tidak hanya Mariana, kakaknya, Moh. Romli (37), juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya, Batu Makdengkeng kerap menjadi destinasi pilihan untuk ngabuburit, bahkan berbuka puasa bersama keluarga selama bulan Ramadhan. "Kadang ada yang berbuka puasa di sini," ujar Romli. Namun, Romli juga menyoroti minimnya fasilitas pendukung di lokasi wisata tersebut. "Masih alami. Belum ada joglo, atau tanda wisata. Tapi sudah sering jadi rujukan wisata, ngabuburit kalau Ramadhan," tambahnya. Minimnya penerangan dan fasilitas sanitasi menjadi tantangan tersendiri bagi pengembangan potensi wisata Batu Makdengkeng.

Meskipun begitu, akses menuju Batu Makdengkeng terbilang mudah. Pengunjung hanya perlu melewati jalan rabat beton, kemudian sedikit mendaki bebatuan sebelum mencapai lokasi. Selain Batu Makdengkeng, mercusuar dan jembatan di Pulau Sakala juga menjadi alternatif lokasi ngabuburit bagi warga setempat. Potensi wisata Pulau Sakala, terutama Batu Makdengkeng, menunjukkan sebuah gambaran keindahan alam tersembunyi di ujung timur Jawa Timur yang masih perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah setempat untuk pengembangan infrastrukturnya guna meningkatkan potensi ekonomi masyarakat sekitar.

Pemerintah Desa Sakala diharapkan dapat memperhatikan potensi wisata alam ini dengan membangun fasilitas penunjang yang memadai, seperti penerangan jalan, tempat ibadah, area parkir, dan fasilitas sanitasi yang layak. Langkah ini sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kenyamanan pengunjung, sehingga Batu Makdengkeng dapat menjadi destinasi wisata unggulan di Pulau Sakala dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Potensi wisata di Pulau Sakala, selain keindahan alamnya, juga menawarkan keunikan budaya lokal yang perlu diangkat dan diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat Indonesia. Dengan pengelolaan dan pengembangan yang tepat, Pulau Sakala berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik dan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah.