XLSmart Umumkan Jajaran Komisaris dan Direksi: Retno Marsudi dan Arsjad Rasjid Pimpin Struktur Baru

Retno Marsudi dan Arsjad Rasjid Nakhoda XLSmart Pasca-Merger

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Operator seluler hasil merger antara XL Axiata dan Smartfren, yang kini bernama XLSmart, secara resmi mengumumkan susunan komisaris dan direksi perusahaan. Pengumuman penting ini disampaikan langsung oleh Franky Widjaja dari Grup Sinar Mas dalam konferensi pers yang digelar untuk memberikan perkembangan terkini terkait proses merger kedua perusahaan telekomunikasi tersebut.

Sorotan utama tertuju pada penunjukan mantan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, sebagai salah satu komisaris XLSmart. Kehadiran tokoh publik yang memiliki reputasi internasional dan pengalaman luas dalam diplomasi diharapkan dapat memberikan perspektif strategis yang berharga bagi pengembangan bisnis XLSmart ke depan.

Selain Retno Marsudi, nama besar lain yang turut menghiasi jajaran komisaris adalah Arsjad Rasjid, yang didapuk sebagai Presiden Komisaris atau Komisaris Utama XLSmart. Kiprah Arsjad Rasjid di dunia bisnis, khususnya dalam memimpin Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, menjadi modal penting untuk mengarahkan XLSmart dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri telekomunikasi yang dinamis.

Jajaran Komisaris dan Direksi Lengkap XLSmart

Berikut adalah susunan lengkap komisaris XLSmart:

  • Presiden Komisaris: Arsjad Rasjid
  • Komisaris: Retno Marsudi
  • Komisaris: Viviek Sood
  • Komisaris: L. Krisnan Cahya
  • Komisaris: Nik Rizal Kamil
  • Komisaris: Sean Quek
  • Komisaris: David R. Dean

Sementara itu, untuk posisi President Director & CEO, XLSmart mempercayakan tampuk kepemimpinan kepada Rajeev Sethi, seorang profesional berpengalaman dari Axiata Group. Sebelumnya, Rajeev Sethi menjabat sebagai CEO Robi Axiata Bangladesh, anak perusahaan Axiata. Pengalamannya di pasar telekomunikasi Bangladesh diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi XLSmart dalam bersaing di pasar Indonesia.

Langkah Strategis di Tengah Transformasi Industri Telekomunikasi

Pengumuman susunan komisaris dan direksi ini menjadi babak baru bagi XLSmart setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2025. RUPS tersebut menjadi momen penting untuk meresmikan entitas bisnis baru hasil penggabungan kekuatan XL Axiata dan Smartfren. Merger senilai Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Sebelumnya, pada Desember 2024, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom telah menandatangani kesepakatan definitif untuk melakukan merger. Dalam struktur baru ini, XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sementara Smartfren dan SmartTel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memiliki 34,8% saham di XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategis perusahaan.

Merger XL Axiata dan Smartfren menjadi perhatian khusus dari pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sebagai bagian dari proses merger, Komdigi mewajibkan XLSmart untuk mengembalikan lebar pita 2 x 7,5 MHz kepada negara. Hal ini dilakukan untuk menjaga persaingan yang sehat di industri telekomunikasi dan memastikan alokasi sumber daya yang optimal.

Dengan struktur organisasi yang baru dan dukungan dari para pemegang saham, XLSmart siap untuk bersaing dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia. Penunjukan Retno Marsudi dan Arsjad Rasjid sebagai pimpinan di jajaran komisaris menjadi sinyal kuat komitmen perusahaan untuk menghadirkan inovasi dan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggan. Hal ini akan menjadi penentu kesuksesan XLSmart di masa depan.