Salah Sasaran, Remaja Putri Jadi Korban Pengeroyokan di Jelambar
Remaja 16 Tahun Jadi Korban Salah Sasaran dalam Aksi Pengeroyokan di Jelambar
Kasus kekerasan terhadap remaja kembali mencoreng Ibu Kota. Seorang remaja putri berinisial TS (16) menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, pada Minggu (23/3/2025) malam. Insiden ini diduga terjadi akibat korban menjadi salah sasaran dari amarah pelaku.
Video yang merekam aksi brutal tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial, memicu kecaman dari warganet. Dalam video yang beredar, terlihat jelas korban dikelilingi oleh sejumlah remaja perempuan. Korban tampak ketakutan dan terpojok, menerima perlakuan kasar serta ancaman verbal.
"Yaah nangis, kalau enggak senang, panggil aja teman lu," ucap salah seorang pelaku dalam video tersebut, menunjukkan arogansi dan minimnya rasa penyesalan.
Tidak lama berselang, salah seorang pelaku menarik rambut korban, yang kemudian diikuti dengan aksi pemukulan beramai-ramai oleh rekan-rekannya. Tindakan ini menunjukkan tingkat kekerasan yang mengkhawatirkan dan kurangnya empati dari para pelaku.
Menurut keterangan Manto, ayah korban, kejadian ini bermula ketika pelaku dan teman-temannya mencari seseorang yang memiliki masalah pribadi dengan mereka. Namun, target utama mereka berhasil melarikan diri saat kelompok tersebut tiba di lokasi. Akibatnya, TS yang tidak mengetahui permasalahan apa pun, menjadi sasaran pelampiasan emosi.
"Anak saya dijemput (temannya), terus ditinggalin di lokasi. Enggak lama, orang-orang itu datang dan langsung minta penjelasan soal temannya. Anak saya enggak tahu apa-apa, tiba-tiba dibawa ke tempat sepi dan dihajar," ungkap Manto dengan nada sedih.
Berdasarkan video yang beredar, diperkirakan ada sembilan orang yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Manto juga menegaskan bahwa putrinya sama sekali tidak mengenal para pelaku. Korban hanya mengenal teman yang menjemputnya, namun teman tersebut kini menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Dampak Fisik dan Trauma Mendalam
Akibat kejadian tersebut, TS mengalami luka fisik yang cukup serius di beberapa bagian tubuhnya, termasuk bibir, leher, dan perut. Namun, luka yang paling mendalam adalah trauma psikologis yang dialaminya. Korban menjadi takut dan tidak berani berinteraksi dengan orang lain.
"Dia biasa saja kalau di rumah, tapi kalau ketemu orang dia enggak berani," jelas Manto, menggambarkan betapa besar dampak kejadian ini terhadap kondisi mental putrinya.
Laporan Polisi dan Upaya Penegakan Hukum
Manto telah melaporkan kasus pengeroyokan ini ke pihak berwajib dan berharap para pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Pihak keluarga juga tengah menunggu hasil visum sebagai bukti penganiayaan.
"Sudah lapor, tinggal menunggu hasil visum. Kata dokter nanti yang ambil polisi," kata Manto.
Kasus pengeroyokan ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan pendidikan karakter bagi remaja. Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan juga diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Poin-poin Penting:
- Korban adalah remaja putri berusia 16 tahun berinisial TS.
- Pengeroyokan terjadi di Jelambar, Jakarta Barat.
- Pelaku berjumlah sekitar sembilan orang.
- Motif pengeroyokan diduga karena salah sasaran.
- Korban mengalami luka fisik dan trauma psikologis.
- Kasus telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, dan diharapkan para pelaku dapat segera diidentifikasi dan ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Masyarakat juga diimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan melaporkan segala bentuk tindakan kekerasan kepada pihak berwajib.