Preseden Hukum Meksiko: Kesejahteraan Gajah Ely Picu Perubahan Perawatan Satwa di Kebun Binatang
Preseden Hukum Meksiko: Kesejahteraan Gajah Ely Picu Perubahan Perawatan Satwa di Kebun Binatang
Mahkamah Agung Meksiko menetapkan preseden hukum baru dalam perlindungan kesejahteraan hewan dengan memerintahkan peningkatan perawatan bagi Ely, seekor gajah Afrika di Kebun Binatang San Juan de Aragon, Mexico City. Keputusan ini, yang diambil pada Rabu lalu, menandai intervensi pertama pengadilan tertinggi negara tersebut untuk menjamin hak-hak kesejahteraan seekor hewan, membuka jalan bagi perlindungan satwa yang lebih komprehensif di masa depan. Ely, yang telah menghabiskan 13 tahun di kebun binatang tersebut, menunjukkan gejala depresi dan perilaku merusak diri setelah kehilangan teman satu kandangnya. Kondisi ini, yang menarik perhatian publik dan memunculkan julukan 'gajah paling sedih di dunia', mendorong aktivis hewan untuk mengajukan gugatan hukum.
Putusan Mahkamah Agung ini memerintahkan pihak kebun binatang untuk secara signifikan meningkatkan perawatan kesehatan dan kondisi fisik Ely, serta gajah-gajah lainnya. Perintah tersebut mencakup peningkatan ruang hidup, peningkatan kualitas perawatan medis, dan pemantauan ketat terhadap kesehatan mental dan fisik satwa. Keputusan ini didasari oleh putusan pengadilan tinggi sebelumnya yang mengukuhkan konstitusionalitas undang-undang Mexico City yang melarang penganiayaan dan kekejaman terhadap hewan. Diana Valencia, pendiri dan direktur kelompok hak asasi hewan Opening Cages and Opening Minds, yang telah secara konsisten mengunjungi dan memperjuangkan Ely selama bertahun-tahun, menyambut baik putusan tersebut sebagai langkah penting dalam advokasi hak-hak hewan.
Pihak Kebun Binatang San Juan de Aragon, melalui dokter hewan Gabriela Uribe Acosta, menyatakan kesiapan mereka untuk mematuhi perintah pengadilan. Mereka menjelaskan telah melakukan sejumlah perbaikan, termasuk perluasan kandang dan penambahan gajah lain untuk mengurangi isolasi Ely. Meskipun Uribe membantah diagnosa depresi pada Ely, menekankan perbaikan perilaku dan kesehatan fisiknya, pengadilan tetap menekankan pentingnya peningkatan perawatan menyeluruh, termasuk aspek kesehatan mental hewan. Perbaikan yang dilakukan, termasuk kandang yang luasnya lebih dari 78.000 kaki persegi dan tim perawatan yang terdiri dari lebih dari selusin staf, diharapkan dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pengadilan.
Namun, pertimbangan ini tak lantas mengakhiri perjuangan. Valencia, bersama dengan kelompok aktivis, masih berupaya memindahkan ketiga gajah tersebut ke suaka margasatwa di Brasil atau Amerika Serikat, meyakini bahwa lingkungan tersebut lebih cocok untuk kesejahteraan gajah-gajah tersebut. Sementara itu, pengacara Sergio Méndez Silva menilai putusan ini sebagai preseden hukum signifikan di Meksiko, menandai langkah maju dalam perlindungan hak-hak hewan. Kasus ini pun menarik perbandingan dengan kasus serupa di Amerika Serikat, seperti gugatan terhadap Kebun Binatang Cheyenne Mountain di Colorado, yang meski ditolak, menunjukkan meningkatnya kesadaran dan upaya hukum untuk memperjuangkan hak-hak satwa.
Lebih lanjut, putusan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan standar perawatan hewan di seluruh fasilitas di Meksiko, mendorong regulasi yang lebih ketat, dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya kesejahteraan hewan. Kasus Ely menjadi simbol penting dalam evolusi hukum dan etika perlindungan hewan di Meksiko dan dapat menginspirasi upaya serupa di negara lain untuk melindungi kesejahteraan satwa liar dan hewan di penangkaran.