Kediri Lestarikan Tradisi Okokan Jelang Perayaan Nyepi 2025

Kediri Siap Sambut Nyepi dengan Tradisi Okokan yang Meriah

Menjelang Hari Raya Nyepi tahun 2025, masyarakat Kediri, Jawa Timur, bersiap untuk menggelar tradisi Okokan yang sarat makna. Perayaan ini, yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 24 hingga 28 Maret 2025, merupakan sebuah ungkapan syukur dan permohonan keselamatan menjelang datangnya hari raya umat Hindu tersebut.

Okokan sendiri merupakan tradisi unik yang melibatkan pembuatan dan arak-arakan replika hewan mitologis, yang biasanya berbentuk lembu atau sapi, yang terbuat dari bambu dan kertas. Replika ini dihias sedemikian rupa sehingga tampak megah dan menakutkan. Prosesi Okokan biasanya diiringi dengan gamelan baleganjur yang bersemangat, menciptakan suasana yang riuh dan meriah.

Makna dari tradisi Okokan sangat dalam. Secara simbolis, arak-arakan Okokan melambangkan pengusiran roh-roh jahat dan energi negatif yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat. Bunyi-bunyian yang dihasilkan selama prosesi dipercaya dapat mengusir kekuatan-kekuatan negatif tersebut dan membersihkan lingkungan sekitar. Selain itu, Okokan juga menjadi wujud permohonan kepada Tuhan agar senantiasa memberikan perlindungan dan keselamatan kepada seluruh masyarakat.

Tradisi Okokan bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas budaya masyarakat Kediri. Generasi muda dilibatkan secara aktif dalam proses pembuatan dan pelaksanaan Okokan, sehingga tradisi ini terus dilestarikan dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat Kediri untuk menjaga warisan budaya leluhur dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan.

Persiapan untuk perayaan Okokan tahun 2025 telah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Masyarakat Kediri bergotong-royong membuat replika Okokan dengan berbagai ukuran dan desain. Panitia juga telah menyiapkan berbagai acara pendukung, seperti pertunjukan seni tradisional dan pasar malam, untuk menambah semarak perayaan. Pemerintah daerah setempat juga memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Okokan, karena tradisi ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian daerah.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, masyarakat Kediri siap menyambut Hari Raya Nyepi dengan tradisi Okokan yang meriah dan bermakna. Perayaan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian budaya.

Rangkaian Acara Tradisi Okokan:

  • Pembuatan Replika Okokan: Proses pembuatan replika Okokan melibatkan seluruh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Replika ini dibuat dari bambu dan kertas, kemudian dihias dengan warna-warna cerah dan ornamen-ornamen tradisional.
  • Arak-arakan Okokan: Pada hari pelaksanaan, replika Okokan diarak keliling desa atau kota. Arak-arakan ini diiringi dengan gamelan baleganjur yang bersemangat, menciptakan suasana yang riuh dan meriah.
  • Pertunjukan Seni Tradisional: Selain arak-arakan Okokan, perayaan ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti tari-tarian dan musik daerah.
  • Pasar Malam: Pasar malam juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Okokan. Di pasar malam, masyarakat dapat membeli berbagai makanan, minuman, dan kerajinan tangan khas Kediri.

Tradisi Okokan merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Kediri. Dengan melestarikan tradisi ini, masyarakat Kediri turut berkontribusi dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia dan memperkenalkannya kepada dunia.