Eskalasi Konflik: Israel Hadapi Serangan Rudal dari Yaman dan Roket dari Gaza
Eskalasi Konflik: Israel Hadapi Serangan Rudal dari Yaman dan Roket dari Gaza
Tel Aviv, Israel - Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat tajam setelah militer Israel melaporkan adanya serangan rudal yang diluncurkan dari Yaman dan proyektil dari Jalur Gaza pada Senin (24/3/2025). Serangan ini menandai eskalasi yang signifikan dalam konflik regional yang telah berlangsung lama.
Serangan Rudal dari Yaman
Militer Israel mengumumkan keberhasilan mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman, yang diyakini menargetkan Bandara Ben Gurion di dekat Tel Aviv. Ini merupakan serangan keenam yang diklaim oleh kelompok Houthi sejak Israel kembali meningkatkan operasi militernya di Jalur Gaza. Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, menyatakan bahwa tindakan itu merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina.
"Setelah sirene berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa daerah di Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah Israel," pernyataan resmi militer Israel.
Serangan ini terjadi setelah periode relatif tenang sejak berakhirnya gencatan senjata di Gaza pada Januari 2025. Houthi telah secara aktif menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, mengganggu lalu lintas maritim internasional dan memperburuk ketidakstabilan regional.
Serangan Roket dari Gaza
Selain serangan dari Yaman, Israel juga menghadapi serangan dari Jalur Gaza. Dua proyektil ditembakkan ke wilayah Israel pada hari yang sama, hanya beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah tersebut pada 18 Maret 2025. Brigade Al Quds, sayap bersenjata Jihad Islam yang bersekutu dengan Hamas, mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Mereka mengklaim menargetkan kota-kota Sderot, Netiv Ha'asara, dan Zikim, yang terletak di dekat perbatasan utara Jalur Gaza.
"Setelah sirene berbunyi pada pukul 19.02 di permukiman dekat Jalur Gaza, dua proyektil yang melintasi wilayah Israel dari Jalur Gaza berhasil dicegat oleh Angkatan Udara Israel," lanjut pernyataan militer.
Konsekuensi dan Korban
Meningkatnya eskalasi telah menyebabkan peningkatan korban jiwa. Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa sedikitnya 730 orang telah tewas sejak Israel kembali meningkatkan serangan. Tragisnya, 57 di antaranya tewas hanya dalam 24 jam terakhir. Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan akses terbatas ke kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan obat-obatan. Komunitas internasional telah menyerukan de-eskalasi segera dan perlindungan warga sipil di kedua belah pihak.
Reaksi Internasional
Serangan terbaru ini telah memicu kecaman internasional dan seruan untuk segera diakhirinya kekerasan. Para pemimpin dunia dan organisasi internasional mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan. Upaya diplomatik sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata dan memulai kembali pembicaraan damai antara Israel dan Palestina. Namun, prospek perdamaian tetap suram di tengah meningkatnya permusuhan dan kurangnya kepercayaan.
Analisis
Eskalasi konflik saat ini menyoroti kompleksitas dan tantangan yang terus-menerus di wilayah Timur Tengah. Serangan dari Yaman dan Gaza menunjukkan bahwa konflik tersebut melampaui perbatasan Israel dan Palestina, melibatkan berbagai aktor regional dengan kepentingan yang saling bertentangan. Situasi yang mudah berubah membutuhkan upaya diplomatik yang berkelanjutan dan komitmen untuk mengatasi akar penyebab konflik untuk mencapai perdamaian dan stabilitas yang langgeng.
Dampak Regional * Ketegangan Meningkat: Serangan ini memperburuk ketegangan yang sudah tinggi di kawasan Timur Tengah. * Keterlibatan Aktor Eksternal: Peran Iran dalam mendukung Houthi dan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza menambah dimensi kompleks pada konflik. * Ancaman Maritim: Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah mengancam perdagangan internasional dan stabilitas maritim.
Implikasi Kemanusiaan * Peningkatan Korban Sipil: Eskalasi konflik menyebabkan peningkatan jumlah korban sipil, terutama di Gaza. * Krisis Kemanusiaan: Akses terbatas ke kebutuhan dasar memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. * Perpindahan Penduduk: Serangan dan operasi militer menyebabkan perpindahan penduduk secara massal, menciptakan pengungsi internal.
Konflik yang berlarut-larut ini terus menimbulkan ancaman signifikan bagi perdamaian dan keamanan regional, menyoroti perlunya solusi komprehensif yang mengatasi akar penyebab konflik dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan.