Pertamina Siap Hadapi Mudik Lebaran: Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Lonjakan Permintaan BBM
Pertamina Siap Hadapi Mudik Lebaran: Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Lonjakan Permintaan BBM
Pertamina Patra Niaga menyatakan kesiapannya menghadapi lonjakan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas LPG selama periode mudik Lebaran Idul Fitri. Antisipasi ini dilakukan mengingat prediksi cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu distribusi energi ke berbagai wilayah di Indonesia. Langkah-langkah strategis telah disiapkan untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran pasokan energi bagi masyarakat, khususnya selama periode arus mudik dan balik. Koordinasi intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menjadi kunci keberhasilan strategi ini.
Salah satu langkah kunci yang diambil Pertamina adalah pemantauan cuaca secara intensif. Kerjasama dengan BMKG memberikan akses data prakiraan cuaca, termasuk kondisi arus laut, yang sangat penting untuk memastikan kelancaran proses penyandaran kapal pengangkut BBM. Informasi ini memungkinkan Pertamina untuk mengantisipasi potensi kendala distribusi akibat cuaca buruk dan merencanakan langkah antisipasi yang tepat. Data prediksi cuaca dan perkiraan arus mudik dari Kementerian Perhubungan juga menjadi dasar perencanaan distribusi BBM dan LPG, terutama di daerah-daerah rawan bencana dan wilayah terpencil.
Untuk memastikan ketersediaan energi, Pertamina Patra Niaga telah menetapkan empat strategi utama. Pertama, memastikan operasional normal seluruh infrastruktur distribusi yang telah ada, meliputi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pangkalan LPG, dan agen LPG, guna memastikan akses masyarakat terhadap energi tetap terjamin. Kedua, Pemetaan wilayah rawan bencana dan terpencil (remote area) menjadi prioritas. Wilayah-wilayah ini akan mendapatkan penambahan stok BBM dan LPG dua minggu sebelum puncak arus mudik. Strategi ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan distribusi akibat bencana alam. Penambahan stok dilakukan melalui berbagai cara, seperti penempatan mobil tangki di dekat SPBU di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) atau penambahan stok sementara berupa drum di lokasi SPBU.
Ketiga, Pertamina menyiapkan jalur alternatif distribusi untuk mengantisipasi gangguan di jalur utama akibat bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi. Perencanaan rute alternatif ini memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG sekalipun terjadi bencana alam. Keempat, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM di titik-titik keramaian, Pertamina menyiapkan mobil tangki kantong siaga di area yang diperkirakan padat. Selain itu, layanan motorist yang siap siaga memberikan layanan pengisian BBM bagi kendaraan yang kehabisan BBM di tengah jalan, dengan akses khusus ke jalan tol untuk mempercepat respons terhadap permintaan bantuan.
Layanan bantuan dapat diakses melalui nomor telepon 135 atau aplikasi MyPertamina. Semua motorist telah mendapatkan izin dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk memudahkan akses ke area jalan tol yang padat. Dengan berbagai langkah strategis dan antisipasi yang matang ini, Pertamina Patra Niaga optimistis dapat menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM dan LPG selama periode mudik Lebaran Idul Fitri, meskipun dihadapkan pada potensi cuaca ekstrem dan lonjakan permintaan.