Motivasi Ibadah: Antara Urusan Duniawi dan Ridha Ilahi
Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak terlepas dari berbagai kebutuhan dan keinginan duniawi. Tak jarang, kebutuhan ini mewarnai motivasi dalam beribadah dan berdoa kepada Allah SWT. Pertanyaan mendasar pun muncul: sejauh mana ibadah yang semata-mata ditujukan untuk mempermudah urusan duniawi dapat diterima di sisi Allah SWT?
Perspektif Agama tentang Ibadah dan Urusan Dunia
Habib Muhammad Assegaf, Pembina Pondok Pesantren Ar Roudloh Surabaya, memberikan pencerahan mengenai hal ini. Beliau merujuk pada firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Hud Ayat 15:
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ ١٥
Artinya: Siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka di dalamnya dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.
Habib Muhammad Assegaf menjelaskan bahwa ayat ini mengisyaratkan bahwa Allah SWT akan memberikan balasan duniawi bagi hamba-Nya yang hanya mengharapkan kehidupan dunia. Namun, terdapat konsekuensi yang lebih besar.
"Allah akan memberikan dunia yang dia cari. Namun, Allah juga mengancam orang yang seperti itu tidak akan mendapat apa pun kecuali hanya api neraka di akhirat," tegas Habib Muhammad.
Hal ini disebabkan karena orang tersebut beramal dan beribadah semata-mata untuk mencapai urusan duniawi, tanpa menghiraukan dimensi spiritual dan akhirat.
Prioritaskan Akhirat Jangan Lupakan Dunia
Habib Muhammad Assegaf menekankan pentingnya meneladani prinsip kehidupan para Aulia, kekasih Allah. Dalam sebuah Hadis Qudsi, Allah SWT berfirman kepada dunia:
"Hai dunia, jika ada orang yang mengejarmu, maka larilah darinya. Jika ada orang yang tidak mengejarmu dan meninggalkamu, maka kejarlah dia."
Prinsip ini mengajarkan bahwa seorang Muslim seharusnya tidak hanya terpaku pada kebahagiaan duniawi, tetapi juga berorientasi pada kebahagiaan abadi di akhirat. Keseimbangan antara keduanya menjadi kunci keberkahan hidup.
Ibadah yang Sejati: Lebih dari Sekadar Urusan Dunia
Ibadah yang sejati adalah ibadah yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT, bukan semata-mata untuk mendapatkan keuntungan duniawi. Meskipun tidak salah memohon kemudahan dalam urusan dunia melalui doa dan ibadah, tujuan utama seorang Muslim seharusnya adalah meraih ridha Allah SWT dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Oleh karena itu, umat Muslim hendaknya menjadikan ibadah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan kualitas diri, dan memberikan manfaat bagi sesama. Dengan demikian, ibadah tidak hanya menjadi ritual formal, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan kekuatan dalam menjalani kehidupan di dunia.
Artikel ini disarikan dari video pendek program Kuliah Ramadhan (Kurma) yang diproduksi detikJatim, sebuah program yang menghadirkan pendakwah untuk mengulas seputar puasa dengan gaya yang menarik. Program ini ditayangkan khusus selama bulan suci Ramadan.