Antisipasi Lebaran: Wali Kota Semarang Pastikan Ketersediaan BBM dan Stabilitas Harga Pangan
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Pemerintah Kota Semarang bergerak cepat untuk memastikan kelancaran arus mudik dan stabilitas harga kebutuhan pokok. Wali Kota Semarang, Agustina Hendrayani, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), melakukan serangkaian inspeksi ke berbagai titik strategis di kota tersebut.
Jaminan Pasokan BBM Selama Libur Lebaran
Fokus utama inspeksi adalah ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kunjungan pertama dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sultan Agung. Agustina memastikan bahwa pasokan BBM dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat selama periode Lebaran.
"Ketersediaan BBM aman. Pertamina bahkan menyediakan layanan delivery service melalui call center 135 untuk pengantaran 10 hingga 30 liter BBM tanpa biaya tambahan," tegas Agustina. Ia menambahkan, pasokan ini akan terus dijaga hingga usai perayaan Lebaran. Pihak SPBU melaporkan adanya peningkatan konsumsi Pertamax dan Pertalite sebesar 20%, sementara konsumsi Solar dan Dexlite justru menurun 15%, seiring dengan berkurangnya aktivitas kendaraan berat selama masa libur.
Pemantauan Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok
Selanjutnya, rombongan bergerak menuju Pasar Jatingaleh untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pokok. Agustina menemukan fluktuasi harga yang masih dalam batas wajar. Namun, ia menyoroti adanya anomali harga telur dan beras di beberapa titik pasar tradisional yang justru lebih mahal atau setara dengan harga di pasar modern.
"Kondisi ini harus terus kita pantau agar tidak memberatkan masyarakat. Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi terbaik," ujarnya.
Agustina juga menyinggung masalah aksesibilitas pasar yang terganggu akibat proyek pembangunan flyover. Ia meminta Dinas Perhubungan untuk mempertimbangkan solusi seperti pembangunan jembatan penyeberangan agar memudahkan akses pembeli ke pasar.
Kesiapan Arus Mudik di Gerbang Tol Kalikangkung
Inspeksi terakhir dilakukan di Gerbang Tol Kalikangkung, salah satu titik utama arus mudik di Kota Semarang. Berdasarkan laporan, jumlah kendaraan yang masuk ke Semarang telah meningkat 30% dibandingkan hari biasa, dengan rata-rata 1.200 kendaraan per hari. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 28 Maret, dengan potensi mencapai 70.000 kendaraan per hari.
"Kami melihat kesiapan yang baik dari kepolisian, Jasa Marga, Basarnas, dan Dishub dalam menghadapi lonjakan pemudik. Rekayasa lalu lintas akan diterapkan jika diperlukan untuk menghindari kepadatan," kata Agustina.
Selain kesiapan infrastruktur dan personel, Agustina juga mengimbau para pemudik untuk menjaga kesehatan dan keselamatan selama perjalanan. Ia mengingatkan agar pemudik beristirahat yang cukup dan memanfaatkan fasilitas rest area yang tersedia.
"Kesehatan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama," pesannya.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Wakil Wali Kota Semarang, Ketua DPRD Kota Semarang, Forkopimda, serta sejumlah pejabat daerah dan perwakilan instansi terkait. Sinergi yang solid antara berbagai pihak ini diharapkan dapat menjamin kelancaran arus mudik dan stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 2025.
Daftar Poin Penting:
- Ketersediaan BBM: Pasokan aman dan layanan delivery oleh Pertamina.
- Stabilitas Harga Bahan Pokok: Pemantauan intensif fluktuasi harga, terutama telur dan beras.
- Aksesibilitas Pasar: Solusi jembatan penyeberangan untuk mengatasi dampak pembangunan flyover.
- Kesiapan Arus Mudik: Koordinasi lintas instansi dan rekayasa lalu lintas jika diperlukan.
- Imbauan Keselamatan: Prioritaskan kesehatan dan istirahat yang cukup bagi pemudik.